Pages

Translate

Selasa, 29 November 2016

The Holy Call of Writing: Are You Called to Write?

Source
http://www.inspirewriters.com/the-holy-call-of-writing-are-you-called-to-write/


How do you know if you have truly been called by God to write? Let me suggest three signs that mark the life of a person who has this calling:
1. Knowledgeable people have affirmed our gifts and abilities.
We usually become aware of our spiritual gifts because other believers have affirmed those gifts in us. I’m not saying that writing per se is a spiritual gift, but if we have a spiritual gift of teaching or evangelizing or helping others through our writing, other believers will often tell us they see those gifts in us. We will also receive an affirmation of our writing ability from writing instructors, fellow writers, readers, editors who value our work, and so forth.
2. We have an unquenchable need to write.
We cannot keep from writing. We have to write. When we’re not writing, we think about writing and wish we were writing. This doesn’t mean we always feel inspired and ready to write. But a person who feels called to write wants to write even during bouts of writer’s block. In fact, those times when we are unable to write become times of suffering and spiritual anguish for those who are genuinely call to write.
3. We view writing as obedience to God.
We don’t write out of a desire for wealth or fame or to gratify our own egos. We write to serve Him. And if we did not write, we would feel we are disobeying Him.
Christian novelist and literary agent Terry Burns put it this way: “God initiates if we are genuinely called to write. If He does, writing becomes an assigned task—an obligation—and we must be acutely aware that God always finishes what He starts.”
The writer who is called to write is content to simply do his or her best work, then leave the results with God. The writer’s career is in God’s hands. Sales figures are in God’s hands. Amazon.com rankings are in God’s hands. Awards are in God’s hands.
Above all, the writer who is called to write doesn’t compare himself or herself to any of the writer. Remember how, in the closing verses of John’s Gospel, Peter pointed to John and said, “Lord, what about him?” Jesus replied, in essence, “Mind your own business, Peter. Never mind about John. You must follow me” (see John 21:21-22).
If you approach writing as a holy calling, your life will be marked by two qualities: enthusiasm and inspiration . The English noun enthusiasm comes from the Greek adjective
entheos , meaning “having God within” (from en , “within,” and
theos , “God”). When you are called by God to write, you have a sense that God lives and works through you, and every creative act you perform is a loving imitation of the nature and activity of God the Creator.
The word inspiration also contains powerful spiritual implications. It comes from the Latin inspirare , meaning “to breathe into or fill with breath or spirit” (from in , “into,” and
spirare , “to breathe”). We get our English word spirit (or Spirit, as a proper name for the Holy Spirit of God) from the Latin
spirare , because the ancients believed that the breath was the spirit of a person; when the breath departed at death, the spirit departed.
To be inspired is to be fully alive. As Christian novelist Carol Gift Page once said (paraphrasing athlete and missionary Eric Liddel), “When I write, I feel God’s pleasure.” This doesn’t mean you should expect to feel continually inspired and enthusiastic. Feelings go up and down, but a calling from God is forever. When the feelings wane, trust in your calling. Trust in the One who always finishes what He starts.
Christian literary agent Rachelle Gardner of Books & Such Literary Agency tells a story of meeting with an author friend over lunch. Gardner’s friend was going through a difficult struggle in her writing career. She said, “I’m starting to question whether this is really my calling. Some days, writing just isn’t fun.”
“Hmm,” Gardner said. “Is your marriage fun every day?”
The author had to admit there were times when her marriage wasn’t fun.
“When it’s not fun, do you question the marriage? Do you consider divorce?”
The author rolled her eyes. “Of course not.”
“Every time you have an argument, the whole marriage doesn’t fall apart. And every time you have a bad day writing, you shouldn’t question your calling.”
But, the author countered, doesn’t God give us a passion for our calling?
Gardner said, “Are you passionate about your husband—every day?”
The author got the point.
“Your calling to be a writer,” Rachelle Gardner concludes, “is bigger than a feeling that shifts with the wind. Once you decide that this is what you’re supposed to be doing, you have to avoid using every roadblock as a reason to question it. Instead, look at whether your calling is being confirmed.”
If God calls you to write, then write. Obey your calling. Delight in the eternally important work God has given you to do.
You are blessed with a purpose. You have a holy calling. You are a writer.
_______________________________
1. Rachelle Gardner, “Called to Write,” RachelleGardner.com, November 28, 2011, http://www.rachellegardner.com/2011/11/called-to-write/. Some dialogue was condensed or paraphrased from the original blog.


Minggu, 27 November 2016

Menyelesaikan cinta lama by mas Gun

Aku lg menolong adik yg msh teringat org yg disukainya...

Joko sewaktu mahasiswa jatuh cinta kepada Santi, teman satu jurusan. Mereka cukup dekat, namun memang belum terjadi relasi. Kedekatan itu berjalan cukup lama. Joko merasa Santi adalah wanita yang sangat tepat untuk menjadi istrinya. Dari sifat-sifatnya, dari fisiknya, dari cara berpikirnya, Joko merasa Santi sangat menyenangkan. Dan selama bersahabat, Santi rasanya juga menikmati relasi persahabatan itu. Kepada Santi Joko juga membagikan cita-citanya untuk bekerja memperdayakan orang-orang miskin dan terpinggirkan. Santi sangat menghargai cita-cita Joko dan bahkan mendukungnnya. Mereka juga punya kesenangan yang sama. Joko sering membuat tulisan-tulisan , dan Santi juga. Mereka saling mendiskusikan tulisan-tulisan itu. Mereka juga menyukai lagu-lagu yang punya genre folk. Karena itu mereka memang banyak menggunanakan waktu bersama. Akan tetapi karena Santi memang pribadi yang menarik dan cantik, pria yang menyukainya banyak sekali. Dan juga ada beberapa yagn merasa dekat. Santi bukan pribadi yang tertutup, karenannya orang mudah merasa dekat dengannya. Temannya berasal dari berbagai kelompok. Namun kisah Joko berakhir duka. Di akhir kuliah, ketika tinggal mengerjakan skripsi, Joko sulit menghubungi Santi. Santi punya kesibukan-kesibukan lain. Dan ternyata kemudian ada kabar kalau Santi sudah bertunangan dengan seorang pria,lulusan Amerika. Joko berusaha mengkontak Santi , namun Santi tidak pernah membalas. Mereka sempat bertemu saat wisuda, namun itupun hanya singkat,sebab Santi disertai tunagannnya dan keluarga besarnya. Beberapa waktu kemudian Joko mendapat undangan pernikahan Santi. Alangkah sedih hati Joko. Sulit sekali baginya untuk melupakan Santi. Waktu berjalan, namun kenangan dengan Santi tetap di hatinya.  Joko merasa tidak menemukan wanita seindah Santi.Joko bersahabat dengan banyak wanita, namun tidak juga menemukan yang seperti Santi. Di antara sahabatnya itu tentu banyak yang mengharapkan Joko akan menyatakan cintanya, sebab dengan segala cita-cita dan kesukaannya, Joko adalah pribadi yang baik dan seorang pribadi yang berpikir mendalam. Namun Joko tidak juga membangun hubungan Ketika usia sudah mendekati 30,dan karena banyak factor yang mendasari, Joko akhirnya memutuskan untuk menikah. Dia menikahi Ratna, salah satu teman yang dijumpainya dalam pelayanannya kepada masyarakat. Akan tetapi dalam lubuk hatinya, dia tidak bisa melupakan Santi. Santi adalah pribadi yagn terbaik, tak tergantikan. Demikian isi hati Joko. Sekalipun Ratna adalah wanita cantik dan banyak kelebihan, namun Santi lah yang terindah. Saat pernikahan sudah berjalan 10 tahun, ternyata Joko tidak bisa melupakan Santi. Dia kadang-kadang berharap berjumpa Santi. Atau mencari kabar tentang Santi. Santi pernah berkontak saat beberapa kali reuni, namun kontak itu tidak mendalam. Joko terus mengenang Santi. Santi punya ruang khusus. Dan semua tulisan-tulisan yang mereka buat, lagu-lagu yang pernah mereka nyanyikan, foto-foto yang mereka pernah buat,masih tersimpan di ruang khusus, yang Ratna tidak ketahui. Bagaimana dengan cinta seperti Joko ini? Apakah dibiarkan demikian atau perlu diselesaikan ? Tentu kisah seperti Joko ini perlu diselesaikan.
 Mengapa ?
1. Joko sudah menikah. Pernikahan adalah kesatuan yang utuh, tubuh, jiwa dan roh. Jika Joko masih menyimpan cinta itu, maka tidak akan bisa menikmati kesatuan itu. Joko akan menjalani pernikahannya dengan separo kesatuan.
2. Dengan demikian keindahan pernikahan yang Tuhan sediakan bagi Joko tidak akan dinikmati. Tuhan menyediakan pernikahan untuk membuat hidup indah.Syaratnya kesatuan yang ada dalam pernikahan perlu dijalani. Kesatuan hati dan kesatuan lainnya. Joko tidak menyediakan hatinya untuk bersatu, sehingga keindahan itu tidak  bisa dirasakan.
3. Keindahan Ratna tidak bisa Joko rasakan. Ratna pribadi yang menarik, akan tetapi mata Joko tertutup. Di matanya hanya terlihat Santi, sehingga keindahan orang di depan mata tidak nampak.
4. Ratna dan anak-anak bisa menderita. Karena hati yang tidak sepenuhnya disatukan, pasti ada hal-hal yagn menjadi masalah. Sekalipun Joko berjuang untuk bersikap baik kepada Ratna, dan tidak pernah marah, selalu siap di sampingnya, menyediakan semua yang dibutuhkan, namun pasti ada hal-hal yang  tidak berjalan sebagaimana mestinya, sebab Joko tidak bisa bersatu sepenuhnya. Cinta Ratna yang tulus dan penyerahannya yang sungguh-sungguh, tidak terbalas dengan baik. Joko tidak menghargainya, dan malah bisa melukainya.
5. Joko akan menderita. Joko  terus mengenang Santi, dan terus berpikir bahwa Santilah yagn bisa menjadi pasangan yang tepat. Ini membuat hati kecewa dan terluka. Selanjutnya bisa mempengaruhi kepribadian dan kesehatan fisiknya. Dan tentu akan membuat relasi-relasi Joko dengan keluarga dan orang-orang sekitar terganggu. Sukacita yang sebenarnya tersedia, tidak bisa dinikmati , malah disia-siakan, hanya karena bermimpi tentang sukacita yang tidak mungkin diraih. Apa yang bisa dilakukan oleh Joko?
1. Joko perlu menyadari bahwa dia sedang menghancurkan kebahagiaannya dan kebahagiaan orang-orang terdekatnya, yang tentu sangat mengasihinya. Jika kesadaran ini muncul, maka jalan untuk penyelesaian cinta lama akan terbuka.
2. Joko perlu menyadari bahwa sekalipun Santi begitu luar biasa, belum tentu Santi bisa menjadi istri yang tepat dan rumah tangganya bisa indah. Pernikahan adalah hal yang berbeda dengan relasi persabatan dan pacaran. Pernikahan menyangkut aspek-aspek yang lebih luas.
3. Dan kalau Tuhan sudah menyediakan Ratna, perlu belajar menerima Ratna adalah wanita indah untuk dirinya. Dan coba dengan tulus mencari keindahan Ratna, pasti nanti bisa menemukan keindahan-keindahannya.
4. Joko perlu menyadari juga, bahwa Santi sudah mengambil keputusan untuk hidupnya. Kalau dulu dia sungguh-sungguh mencintai Santi, maka buktinya adalah melepaskan Santi untuk memilih pilihan hidupnya sendiri. Bukti cinta adalah memberikan kemerdekaan untuk yang dicintai memilih apa yang dianggapnya baik dan setelah itu melepas pula segala perasaan kepadanya. Ada orang berpikir, saya tidak memaksa dia, saya merelakan dia pergi, dan kalau saya masih meyimpan perasaan ini, ini hak saya. Memang demikian. Akan tetapi meyimpan perasaan cinta, sebenarnya juga masih menjerat dia dalam hati kita.  Mungkin kita tidak mengganggu orang itu, akan tetapi kita ada situasi-situasi tidak terkontrol terjadi dalam hidup kita, maka kita bisa mengganggu dia, setidaknya dengan mengirim semacam pesan” Engkau tetap yang terindah”. Pesan-pesan semacam itu adalah pesan-pesan  yang tidak elok. Karena itu bukti cinta adalah juga dengan melepas perasaan itu. Supaya saya siap membangun relasi dengan orang baru dan menyambut kebahagiaan baru.
5. Apabila Joko telah rela melepaskan Santi, dengan memahami poin-poin di atas, maka langkah-langkah berikut bisa dilakukan untuk melepas cinta lama nya :
-  Buatlah upacara kecil untuk pelepasan. Ambil semua barang yang ada kaitannya dengan Santi , kemudian bakarlah itu, sambil mengatakan, hari ini aku lepaskan semua kenangan ku dengan Santi wanita yang dulu aku cintai, sekarang aku melepaskannya dan berharap dia berbahagia dengan hidup yang dipilihnya.
-  Berbicara dengan seorang teman yang dewasa atau seorang konselor, lalu bersama dengan dia membuat upacara kecil untuk pelepasan. Mungkin pertemuan dengan konselor butuh beberapa sesi. Joko perlu mengikuti dengan setia.
-  Apabila setelah itu masih teringat Santi, Joko bisa berdoa, Tuhan terima kasih dulu Engkau sudah memperkenalkan aku dengan Santi, sekarang aku sudah melepaskannya. Berkati dia, dan tolong aku menjalani hidupku sekarang dengan baik. Kiranya menjadi berkat.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gunawansriharyono/menyelesaikan-cinta-lama_5824020cce9273dd0febe8ec


Sabtu, 26 November 2016

Father, I give You Control

Father,

It’s out of my hands.

I place my future, my wants, my dreams, my plans into your precious hands, and I know that everything is going to be okay.

You love engulfs my heart and surrounds me. Your presence goes with me, reminding me that I’m not alone.

Father, I know you have a plan for my life. I thank you that you are molding me, shaping me, and loving me into the woman you have called to be.

I am more than a conqueror, a woman saved by your grace that is going to move aside every mountain in her way.

You give me the strength to carry on even when I cannot go another step. You are my protector, my fortress, and my strong tower.

I am trusting you with every detail of my life, because I know that in due time you will bring everything good in my life to pass.

You will cause my enemies to fall around me, and you will cause my steps to be ordered.

I will walk in grace and peace because I know you are always there.

You have ordered my steps.

You are so beautiful, Abba. Thank you for your unending love. Thank you for loving me, though I am undeserving.

I thank you that you will bring forth all that I am called to be. You will bring every single person into my life that needs to be there. And you will get rid of every person who does not need to be there.

Through it all, give me peace in my heart and the strength to trust you, knowing that you make ALL things work together for the good of those who love you.

Father, I give you control. My heart is yours. My future is in your hands, and I can go forth today in peace knowing that you are Papa God, and you are taking care of everything that concerns me.

Source:
http://waitingforyourboaz.com/father-give-control/


MKA jgn dikelabui perasaan



Krn dp ini, aku jd diajakin diskusi ma bbrp org..
Org2 yg bimbang ttg PH..
Intinya taunya tu ya proses sih.. Ya yg jelas tu terbuka pd kakak n tmn rohani.. Minta nasihat2 gtu..dan penelitian pribadi pd org tsb.. Mohon hikmat Tuhan gitu.. Tuhan bs tunjukkan byk hal scr tak terduga.. Tiba2 dpt ayat2 n denger khotbah2 yg berhubungan.. Bahkan melalui hal2 anti mainstream sekalipun.. Kyk ketemu org di warung dll.. Smua dicocokin sm prinsip2 firman Tuhan ..trus diuji oleh waktu dan berbagai konfirmasi2 serta jalan2 yg dibukakan oleh Tuhan ..
Wkwk..kyk aku dah pengalaman jadian aja..
Pdhl cm pengalaman menolak org2 yg Tuhan singkapkan sifat2 aslinya..
Lucunya lagi, ada org2 tak dikenal di instagram..Tau2 doain gitu semoga aku  segera dipertemukan dgn org yg tepat..
Ngek..kdg menggelkan kalo dopikir2..
😂😃 hoho...
Oya aku jual buku ttg bgmn mengerti kehendak Tuhan n relationship2 gtu .. Kalo mau, PM me aja ..

Trus aku jg dicritain kesaksian oleh sahabat2ku yg nikah..nikah krn doa n taat, meski sebenarnya dulu blum cinta...bs saling melengkapi walau byk perbedaan..
Dr client, dia cerita pasangan itu sepadan..

@Regrann_App from @pacarankristen -  Jangan terbuai dengan perasaan. Perasaan asmara yang menggebu-gebu dapat membutakanmu.
Dengarkan dan taati apa kata Tuhan.
Doakan dan berpuasalah agar kamu lebih peka dengan kehendak Tuhan.
Tuhan berbicara lewat FirmanNya. Tuhan juga bisa menggunakan banyak hal untuk berbicara kepadamu. Tuhan dapat berbicara melalui orang tuamu, pemimpin rohanimu, sahabatmu dalam Tuhan. Gunakan akal sehatmu, hati nuranimu.
dan jika kamu pada akhirnya menyadari, bahwa kehendak Tuhan berbeda dengan keinginan perasaanmu. Taatlah pada Tuhan.
Perasaan akan pudar tapi kebenaran itu kekal.
#pacarankristen #pacaran #pasanganhidup #christiandating #truelovewaits #kristen #pernikahan #cinta - #regrann #love


Selasa, 22 November 2016

How to pray for your child (FB my life with God)

HOW TO PRAY FOR YOUR CHILD
1. Pray NOTHING hinders your child from accepting Christ as his/her personal Savior early in life. (Matthew 19:14)
2. Pray your child learns to know God and will have a deep desire to do God's will for his/her life. (Psalms 119:27,30,34,35).
3. Pray child hears stories from the Bible that will be a basis for his/her decisions throughout life. (Ecclesiastes 12:1, Psalms 71:17).
4. Pray child will-develop a keen sense of right and wrong and that he/she will truly abhor evil and cling to that which is good. (Psalms 139:23-4).
5. Pray child will increase in wisdom (mentally) and in stature (physically) and in favor with God (spiritually) and man (socially). (Luke 2:52). This prayer covers his/her total development to his/her full potential.
6. Pray that child will develop a thankful heart and a positive mental attitude. (Psalm 126:2-3, Romans 8:31)
7. Pray that God protect child from Satan and his/her wiles in every area of his/her life. (John 17:55, Psalm 121)
8. Pray that God would destroy the enemies in his/her life whether they be weaknesses, lying, selfishness etc. (Psalms 120:2; 140).
9. Pray that God would make him/her successful in the work God has for him/her to do. (Psalm 118:25, 139:9-10)
10. Pray he/she have a strong sense of belonging to a family that is loving and dwells together in unity (Psalms 133, Colossians 3:12-14).
11. Pray he/she will respect authority. (Romans 13:1, Ephesians 6:1-4).
12. Pray that his/her entire life will be a testimony of the greatness and love of Christ. (Phillippians 2:15-16 Thess 5:2-3)


Senin, 21 November 2016

Blind Faith: Trusting God When We Can’t See His Plan

I remember the day I found out I was pregnant.

I had went to the doctor to see why I wasn’t feeling good. I hadn’t had my period in a month, but I had already taken a pregnancy test, once again, determining that I was not pregnant.

No one knew that I wanted a child besides my husband. After all, a woman who is in her twenties isn’t supposed to want those kinds of things, right? Society had convinced me I wasn’t allowed to desire a family until I had my life in order.

I believe it hurt my husband seeing my heart break every time I took a test that came back negative. And believe me, there were so many tests. He wanted one too, but I had put up a front to the world and he was the one there holding me while I took off my mask soaked in a puddle of tears.

 There were times all I could do was just sit in my husband’s arms and cry. But I knew God would bring us a child in His timing, if it was His will for us to have one.

Every time a test came back negative I would think thoughts like,  what in the world is wrong with me?

I’m too young to be a mother.

I shouldn’t want this right now.

If it was meant to happen it would have happened by now.

My husband would wake up some mornings and talk about how awesome it would be for us to wake up to a beautiful little baby. But after three years of no luck, I started to think we may not be able to have children.

The 2015 New Year started off with a bang. Just a few days after New Years Eve, my husband thought he had an ear infection. So I decided to tag along and maybe talk to the doctor about what was going on with me, so that maybe someday having children didn’t seem so out of reach.

He insisted I take a pregnancy test first. Having already taken a test three days prior, I told him to go ahead, but I knew I wasn’t pregnant.

Kevin looked at me and said,”Tiffany, what if you really are pregnant? Don’t completely reject that it could happen.”

Being the know it all that I am, I assured him it wasn’t going to happen.

Then the doctor came in and said something that almost knocked me off my seat.

“Tiffany, you are definitely pregnant.”

“You’re kidding, right?” I said in panic and unbelief.

He assured me that the test came back positive IMMEDIATELY. It was definitely happening for us.

Kevin’s eyes were popped out his head and he came over to me, dropped down on his knees and wrapped his arms around me crying.

The sweet doctor had to assure me a couple of times that the test wasn’t lying. I sat there and cried for the times I had doubted God, even when He had promised me he would give us a child one day.

He was taking me into the next and most beautiful chapter of my life thus far. I was so scared and so excited at the same time. We told our friends and family and began the journey of preparing for our little one. I look back on the day and smile. 2015 was a bumpy year full of ups and downs for us, but GOD hasn’t let us down yet.

All of this draws to my conclusion, what have you been praying and asking God for? Maybe you need God to intervene in your family, maybe it’s your financial situation and you need a new job, maybe you are praying for a Godly partner to come into your life, maybe like us, your hearts desire was for a baby.

Whatever your needs may be, and however your circumstances may look at the present time remember this; God keeps his promises to us. We go through so many hard places in life. But these trials and deserts cause us to test the question, Is God really good?

And the test will come back positive. God is good, all the time. He is good even when we don’t feel like he is.

We were born into a world full of sin. There are so many things in this world I don’t understand and so much heartache I wish had never happened. But we will never know what is going on behind the curtains.

We don’t always see God’s protection on our lives. Sometimes we have to rely fully on blind faith to get us through. You will never know all of the things that tried to take your life, tear your family apart, and plague your spirit because God didn’t let it happen.

God doesn’t boast of every little thing He does for us, but we are to tell of his goodness to help others who are hurting. I will say it again, God is good even when we don’t feel like he is.

He is always at work in our lives, no matter the storm we are facing, He is taking care of us and working against the gates of hell on our behalf. God will take your tattered and broken heart, things caused by the injustice in this world and turn it into a beautiful story.

The enemy wants to take your focus away from what God is doing on your behalf behind the scenes and put in onto the problems. Refuse to entertain any thought given to you by the enemy. You are God’s beloved. He is madly in love with you and is a good, good father, even when we don’t think he is.


http://www.waitingforyourboaz.com/blindfaith/


Minggu, 20 November 2016

Weekend, wedding n sate

Deadline dftr weekend mgu lalu adl sebulan yg lalu..
Di mn aku udh diblgi 2 tmn dketku klo mreka mau nikah November..
Cm mreka ga mau blg kpn tgl nya..biar mjd surprise gtu..
Mereka minta nunggu aja undangan2nya dianter k rmhku,,
Aku daftar n PD aja berharap smg weekend ini beda tgl ma pernikahan mreka..
Namanya melangkah dgn iman..
Finally emg bner, 2 mgu lalu n mgu ini nikahannya tmn2ku...
Tepat pd wkt Nya..,
Bs hadiri smua,.,pas bgt...
3 event ga ada yg bentrok..
Terus aku ke semarang dadakan hr ini jg ga bentrok..
Ke semarang, sopirnya ga tau jalan..
Jd cicikku hrs nelpon2 cicikku trus..hm..puji Tuhan bs selamat sampai rmh..
😀😄

Dr Theo n ko Yosh, aku belajar bhw mereka itu pacaran LDR..
Nah mereka tu doa gitu d telepon..keren..
Jd doa bersama via telepon..setelah sharing..
Kalo ga, janjian tiap jam 10 slg doain..
So sweet..
Couple that pray together, stay together..
😁

Hm trus ttg kondangan..
Aku sempat kaget sih..
Kok tmnku cowok tu tiba2 nanya aku di bbm tu apa aku pacaran ma cowok sebelahku..
Pdhl itu kan cm foto..
Alumni SMAN 3 kan cm 4 org..3 cewek 1 cowok..
Dulunya mau foto di kanan smua..tp aku ma tmnku tu diminta pindah biar seimbang..jd 2 kanan, 2 kiri gitu..
Kan cm foto..lagian potonya ga berdua, tp ber4...
Hm terserah deh org mau ngirain gmn..yg jelas tu just friend...
-_-"

Dr firman weekend:
Tuhan bs mengubahkan semua jenis kepribadian n temperamen jd berguna buat Tuhan n sesama...slg melengkapi n bersinar slamanya..
Menyerahkan diri buat dikuasai Tuhan, bukan diri sendiri..mohon kekuatan n transformasi dr Tuhan..

Dr sate Kej 12:1-9
Berjuang buat taat meski ga tau kehendak Tuhan itu msh misteri..

😃
Ora et labora..


Kamis, 17 November 2016

Playboy/ playgirl bertobatlah!

Gmn cara membedakan playboy/playgirl dgn org yg emg hobi kenalan?
Orang yg hobi kenalan tdk hanya mau kenalan,ngobrol n minta kontak nmr lawan jenis aja..
Kalo emg hobi kenalan ya kenalan itu mnyeluruh n tdk pandang jenis kelamin.. cewek,cowok,or yg kelainan...Semuanya rata..
Terus ga tiba2 minta pin or WA, kmudian kontak tiap hari atau sering gitu..
Sejujurnya aku plg ga suka sm playboy n playgirl...
Berharap mereka segera bertobat, ga main hati..
Sbg marketing baru, aku berjuang utk bs netral n seimbang klo kenalan itu..trus ga tebar2 pesona...biasa2 aja...

Jika hobi minta pin cewek2 doank itu kemungkinan playboy..
Hobi minta WA cowok2 aja kmungkinan playgirl...
jangan pernah termakan rayuan playboy/playgirl...

Entah knp menurutku hrs hati2 sm cowok/cewek tipe ginian..
Sbg cewek yg dikelilingi cowok2 playboy n yg ga playboy..
Aku 100% sadar kudu strong dan menjaga hati...
Sempat hampir direbut sih hatiku tp Penjaga Hatiku yaitu Tuhan Yesus lebih kuat dr mereka..jd menang..hehe..
Tiap km merasa hampir kalah n terebut, doa n berjuang terus aja..spy menang hadapi pencobaan..
Biar Tuhan yg bimbing kpd siapa org yg bs jaga hati...after God's own heart...
:-D

Lanjut ya kubahas ttg games...
Di retreat or weekend kmrn...
Sepanjang jln melihat byk tulisan Zahra itu dicintai n mencintai byk cowok..
Di gbr aja bs diliat tulisan kecil2 Zahra loves Sudan, Yuda, dll..
Yg plg gede adl Zahra i love u by Syahrul..
Intinya adl jgn suka tebar2 pesona...
Biasa2 aja..jgn menebar benih2 cinta d hati byk org..
Ga usah PHP..
Jaga hati diri sendiri n lawan jenis..
#loh #becanda tp serius...

Haha..ya inti dr games ini adl kita sering fokus pd hal2 kecil jd lupa melihat frame terbesar hidup...Hrsnya tujuan hdp kita adl memuliakan Tuhan..jd terang n garam d tengah kegelapan dunia..
Menebarkan Kabar Baik pd org2 yg putus asa..
Jd berkat d mn2..bawa byk org utk lebih dekat pd Tuhan...
Tp itu ga bs dlakukan klo kita cm sibuk pd urusan2 kegalauan n pelayanan..
Kita hrs pny hubungan dekat dgn Tuhan dulu..
(Caranya miliki Sumber Hidup Yoh 1:12, Yoh 5:24, Roma 10:9-10)
Tanpa hal penting itu, smua yg kita lakukan sia2.. 

Senin, 14 November 2016

5 Tips Mengatasi Rasa Malas Beribadah

5 Tips Mengatasi Rasa Malas Beribadah

By Helen Lee, Batam

Apakah kamu pernah merasa malas beribadah? Aku pernah mengalaminya, dan aku ingin menceritakan pengalamanku tentang apa yang membuatku malas beribadah, dan beberapa tips yang aku rasakan efektif untuk mengusir rasa malasku tersebut.

Aku bukan terlahir dalam keluarga Kristen. Jadi, ketika aku pertama kali mengenal Kristus, aku begitu bersemangat untuk mengenal Tuhan dan firman-Nya, dan beradaptasi di lingkungan Kristen.

Awalnya, aku tidak tahu apa itu ibadah atau bagaimana cara berdoa. Namun, karena ingin tahu, aku pun mencoba untuk pergi ke gereja dan ikut beribadah di sana. Saat pertama kali ibadah, aku sama sekali tidak tahu apa yang harus kulakukan dan semua lagu-lagu yang dinyanyikan terdengar asing bagiku. Aku hanya mengikuti teman-teman yang ada di sekitarku. Namun, hal itu tidak menyurutkan niatku untuk beribadah dan mengenal Tuhan lebih dalam.

Aku pun mencari lagu-lagu yang dinyanyikan untuk aku dengarkan tiap hari dan aku juga mencari liriknya. Selain itu, aku juga membaca Alkitab agar aku dapat semakin memahaminya, apalagi setelah aku pindah ke kelas agama Kristen di sekolah. Aku perlu mempelajari sejarah tokoh-tokoh Alkitab sebagai persiapanku menghadapi ujian agama di sekolah. Intinya, aku begitu bersemangat untuk beribadah dan mengenal Tuhan lebih dalam.

Namun, keadaan itu berubah setelah beberapa tahun. Aku mulai sibuk bekerja sembari kuliah, yang menyebabkan waktu istirahatku berkurang. Aku hanya mempunyai waktu istirahat di hari Minggu dan hari libur. Hal itu membuatku lelah dan aku pun mulai malas ketika diajak beribadah. Banyak alasan yang aku kemukakan: banyak tugas, lelah karena kuliah, dan lain-lain. Namun, alasan sebenarnya tidak pernah aku katakan kepada mereka: aku malas. Sebenarnya, aku bisa saja bangun pagi di hari Minggu untuk beribadah, namun rasa malas itulah yang menghambatku.

Aku merasa, faktor kelelahan hanyalah salah satu faktor yang membuat seseorang malas beribadah. Beberapa alasan lain yang umum kutemukan adalah karena khotbah pendetanya membuat mengantuk, tidak ada teman, tidak diberi izin oleh orangtua, komunitasnya kurang asyik, ada si mantan di sana, kepahitan, atau kurang cocok dengan musiknya.

Tanpa kita sadari, alasan-alasan itu bisa jadi membuat kita menjauh dari gereja, dan kita pun mengalami yang namanya erosi rohani, di mana kerohanian kita sedikit demi sedikit terkikis. Awalnya mungkin ada perasaan tidak enak karena tidak beribadah. Namun, lambat laun perasaan itu pun hilang dan kita merasa baik-baik saja meskipun tidak beribadah dan tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan.

Aku pun sempat merasa malas untuk beribadah. Namun, aku berusaha untuk melawan rasa malas tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang membantuku untuk melawan rasa malas beribadah.

1. Berdoa minta pertolongan Tuhan

Di saat kita merasa malas untuk berdoa atau beribadah, saat itulah kita perlu berdoa. Akuilah rasa malas itu di dalam doa kita, dan mintalah pertolongan Tuhan agar kita diberikan kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan melalui ibadah di gereja, dan diberikan kerinduan untuk mendengar dan melakukan firman-Nya.

2. Ajak teman-teman dan orang-orang yang kita kasihi untuk beribadah bersama

Dengan mengajak teman dan orang-orang yang kita kasihi seperti keluarga atau pacar untuk beribadah bersama, kita dapat saling mengingatkan dan bertumbuh bersama. Bahkan, kita juga dapat mengajak teman-teman kita yang juga malas beribadah untuk dapat beribadah bersama. Mungkin saja, mereka selama ini malas beribadah karena tidak ada yang mengajak mereka beribadah bersama.

3. Tolak godaan-godaan untuk tidak beribadah

“Sekali-sekali nggak ke gereja nggak apa-apa lah…”, “Enakan juga tidur daripada ke gereja…”, “Teman-teman juga banyak yang nggak ke gereja…”

Kata-kata di atas mungkin pernah melintas di pikiran kita yang menggoda kita untuk tidak beribadah. Atau mungkin ada juga teman-teman kita yang menggoda kita untuk tidak beribadah. Kita tidak dapat mencegah datangnya godaan, tetapi kita dapat menolak untuk mengikuti godaan tersebut. Godaan datang untuk menjatuhkan kita, tetapi kita dapat memilih untuk tetap teguh berdiri bersama dengan Tuhan.

4. Hindari ekspektasi yang berlebihan tentang gereja

Ada orang-orang yang malas datang beribadah karena mereka tidak suka dengan komunitas gereja. Mungkin ada hal-hal yang membuat kita kecewa atau tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Ingatlah bahwa tidak ada gereja yang sempurna, karena kita semua adalah orang-orang yang telah jatuh ke dalam dosa. Daripada menuntut gereja yang lebih baik, marilah kita turut membantu untuk membuat gereja kita menjadi lebih baik. Kita dapat menciptakan suasana yang lebih baik di gereja dan mengajak jiwa-jiwa baru untuk mengenal Tuhan dan bertumbuh bersama di gereja kita.

5. Cari firman Tuhan, bukan pendeta

Salah satu alasan umum yang membuat orang-orang malas beribadah adalah karena mereka merasa khotbah yang dibawakan oleh pendetanya membosankan. Sesungguhnya, setiap pendeta memiliki cara yang unik dalam membawakan firman. Ada yang menyampaikan dengan suara yang datar, ada yang humoris, ada pula yang menyampaikan dengan penuh semangat sehingga terdengar seperti teriakan. Namun, terlepas dari cara mereka membawakan firman tersebut, yang mereka bawakan adalah firman Tuhan.

2 Timotius 3:16-17 mengatakan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Kita percaya firman Tuhan itulah yang berkuasa, bukan sang pendeta. Apabila kita dengan sungguh mendengar dan menyambut firman itu, dia akan berbuah. Ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat. (Markus 4:20).

* * *

Aku bersyukur karena Tuhan menolongku dalam perjuanganku untuk mengatasi rasa malas beribadah ini. Pada akhirnya, yang terpenting bukanlah ibadah yang dilihat oleh mata manusia, tetapi kerinduan hati kita untuk menemui Dia. “Karena bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” (1 Samuel 16:7).

Apakah teman-teman juga memiliki tips lain untuk mengatasi rasa malas ini? Silakan bagikan dalam kolom komentar di bawah ini ya.

“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25)


Sumber
http://www.warungsatekamu.org/2016/11/5-tips-mengatasi-rasa-malas-beribadah/


Ketika Aku Menyadari Bahwa Kerja Keras Bukanlah Segalanya

Ketika Aku Menyadari Bahwa Kerja Keras Bukanlah Segalanya

Info

Oleh M.D. Valley, Afrika
Artikel asli dalam bahasa Inggris: When I Realized Working Hard Isn’t Everything

Seorang rekan kerjaku baru saja pensiun setelah bekerja di sebuah organisasi selama 35 tahun. Dia adalah salah satu orang yang bekerja setiap hari tanpa mengenal waktu dan memberikan hati dan jiwanya bagi pekerjaan yang ada padanya.

Dia adalah seorang yang sangat bergairah, kompetitif, memahami segala situasi yang terjadi, dan terlibat dalam segala hal yang ada di kantor.

Kami membuat pesta perpisahan baginya dan memberikannya sebuah kado dan sebuah kartu. Keesokan harinya, seorang pekerja baru telah mengambil alih posisinya dan emailnya telah dihapus dari mailing list para staf.

Dahulu aku juga seperti itu…

Sejujurnya, dahulu aku sebenarnya sudah ada di jalur untuk menjadi seorang pekerja seperti dia. Aku memberikan segalanya untuk pekerjaanku, aku memimpikan pekerjaanku di malam hari, dan tidak ada hal lain yang kubicarakan selain tentang pekerjaanku. Aku begitu terpaku kepada pekerjaanku sampai-sampai aku berhenti membangun kehidupan di luar pekerjaan.

Aku berhenti berelasi dengan teman-temanku karena aku selalu bekerja atau membalas email-email. Aku tidak dapat menjalin relasi yang ada karena aku selalu menjadi orang terakhir yang pulang dari kantor atau selalu memperhatikan ponselku, dengan cemas menunggu pesan yang aku perlu tanggapi. Aku menjadi kesal jika aku diberitahu bahwa ada hal-hal lain yang penting di hidup ini dan aku harus belajar untuk sedikit lebih hidup.

Hingga suatu hari, aku jatuh sakit dan harus berhenti bekerja selama beberapa waktu. Hanya seorang rekan kerjaku yang menanyakan keadaanku melalui sebuah pesan teks. Aku tidak punya siapa-siapa yang dapat kuajak bicara, tidak ada seorang pun yang menolongku, dan karena aku telah mengabaikan Tuhan, aku merasa sungkan untuk datang kepada-Nya juga. Saat itu, aku menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dalam hidup ini, dan bahwa aku bukan diciptakan untuk bekerja mengejar keuntungan materi. Aku diciptakan untuk bersekutu (1 Korintus 1:9) dan memuliakan Allah (Yesaya 43:7).

Sebuah pertemuan yang lain

Setelah pencerahan itu, aku mengatur sebuah pertemuan dengan temanku yang sudah pensiun. Dia menceritakan bahwa dia tidak tahu harus berbuat apa setelah pensiun. Dia bercerai karena pekerjaannya, dan sudah lama dia meninggalkan semua hobinya untuk memenuhi tuntutan pekerjaan dan ambisinya. Dia telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengejar tenggat waktu dan promosi karir, dan seringkali dia merasa segala hal di kantor dapat menjadi hancur jika dia tidak ada di sana untuk menjaganya.

Namun saat dia pensiun, dia menyadari bahwa semua usaha yang dia lakukan adalah sia-sia. Posisinya dengan mudah digantikan oleh orang lain. Karena mengejar karir, dia telah kehilangan fokus akan hal-hal lainnya. Dia kehilangan teman-temannya, keluarganya, dan kemampuan untuk “berfungsi” di luar kantor.

Dia menceritakan bahwa kesalahannya adalah memusatkan pandangannya kepada hal-hal yang berjangka pendek saja. Karena dia begitu terpaku untuk mengejar kesuksesan dalam pekerjaan, dia telah gagal untuk melihat jauh ke depan dan juga gagal menyadari bahwa akan tiba hari di mana dia akan meninggalkan pekerjaan tersebut.

Kini dia baru menyadari bahwa membangun keluarga, komunitas, dan iman adalah sesuatu yang lebih penting daripada jabatan yang dia dapatkan. Menghasilkan dampak bagi kehidupan orang-orang di sekitarnya, mengenal tetangga-tetangganya, melayani Tuhan, menjangkau mereka yang terhilang, adalah pencapaian yang jauh lebih tinggi daripada gaji yang didapatkannya di akhir bulan.

Cerita itu begitu berdampak bagi diriku

Cerita itu juga memotivasiku untuk merefleksikan kehidupanku sendiri. Membaca kitab Amsal dan Pengkhotbah, aku belajar bahwa untuk segala sesuatu ada masanya (Pengkhotbah 3); pekerjaan tidak boleh mengambil seluruh hidupku. Dan jikalau bukan Tuhan yang memberkati pekerjaanku, pekerjaanku akan menjadi sia-sia dan hanya menimbulkan frustrasi, tidak peduli seberapa keras pun aku bekerja (Mazmur 127). Dari pengalaman pribadiku, aku juga menyadari bahwa sama seperti Tuhan yang memberikanku pekerjaan itu, Dia juga mampu untuk mengambilnya atau memberikanku pekerjaan lain.

Aku tidak berkata bahwa kita tidak perlu bekerja keras—Alkitab memanggil kita untuk bekerja dengan rajin (Amsal 6:6-11)—namun tujuanku haruslah untuk mengagungkan Tuhan di atas segala hal lainnya. Dalam segala hal yang kukerjakan, aku berdoa agar Dia memberikanku anugerah untuk “mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya”, dan percaya bahwa segala hal yang aku butuhkan akan diberikan juga kepadaku (Matius 6:33).

Keamananku terletak bukan di mana aku berada dan apa yang aku lakukan, tapi dengan siapaaku bersama. Hidup bukanlah tentang mengetahui segala hal; hidup adalah tentang mempercayai Dia yang berkuasa atas hidup kita. Ketika kita sungguh-sungguh belajar mempercayai Tuhan dan percaya akan cara-Nya bekerja di dalam hidup kita, kita takkan disibukkan lagi akan hal-hal kecil yang ada di sini saat ini, dan kita akan belajar untuk melihat gambaran yang lebih besar dan menyadari bahwa hidup kita bukanlah ada di tangan kita—tapi di tangan Tuhan. Kita perlu menghidupi hidup kita sesuai dengan cara yang dikehendaki Tuhan.

Sekarang, aku memilih untuk meminta Tuhan untuk memakai diriku bagi kemuliaan-Nya, untuk menjadikanku tangan dan kaki-Nya (1 Korintus 12:12-31) dalam cara apa pun yang menyenangkan-Nya. Aku mencoba untuk melihat gambaran besarnya dan tidak fokus kepada apa yang keinginan dagingku dan dunia katakan sebagai sesuatu hal yang penting.

Hal itu membuatku berkomitmen untuk menetapkan waktu untuk meninggalkan kantor setiap hari. Sebisa mungkin, aku mencoba untuk tidak berada di kantor melebihi jam 7 malam. Ada saat-saat di mana aku perlu lembur, tapi aku pastikan itu tidak menjadi sebuah kebiasaan. Aku juga mulai menerima ajakan bertemu dengan teman-temanku, menulis, menjadi sukarelawan untuk hal-hal yang dekat dengan hatiku, dan melayani Tuhan di gereja. Aku juga berjanji kepada Tuhan untuk tidak bekerja dan memeriksa emailku di hari Minggu.

Melakukan perubahan ini membutuhkan waktu tapi aku bertekad untuk tidak menjadikan pekerjaanku menjadi berhalaku. Aku diciptakan bagi Tuhan. Dia bagaikan tukang periuk dan aku adalah tanah liatnya (Roma 9:21).


Sumber
http://www.warungsatekamu.org/2016/10/ketika-aku-menyadari-bahwa-kerja-keras-bukanlah-segalanya/


Buah dan sayur pencegah kanker

http://lawankanker.org/buah-dan-sayur-pencegah-kanker/

Banyak orang menganggap penyebab kanker identik dengan usia lanjut dan faktor genetik. Sebenarnya ini keliru, kedua faktor penyebab kanker itu hanya mewakili sebagian kecil dari kasus yang ada. Ada faktor lain yang lebih memengaruhi sekian banyak kasus kanker di dunia, yaitu pola makan.

Pola makan yang merupakan bagian dari gaya hidup  ternyata memiliki keterkaitan yang erat sebagai penyebab utama kanker di dunia. Hal tersebut didukung pernyataan dari jurnal Nature dimana gaya hidup, termasuk di dalamnya pola makan, menyumbang hingga 90 persen angka penyebab kanker di dunia. Pola makan yang dimaksud meliputi bagaimana intensitasnya, asupan nutrisinya, serta seberapa banyak zat karsinogen yang masuk ke tubuh lewat makanan. Namun dalam artikel ini, kita akan membahas makanan apa saja yang justru dapat melawan tumbuhnya sel kanker. Berikut beberapa makanan dari golongan sayur dan buah yang bisa Anda pilih untuk mencegah kanker:

Brokoli

Sayur mungil ini mengandung senyawa glukosinolat yang akan diubah menjadi senyawa pelindung sulforafana. Proses pengubahan ini terjadi lewat bantuan enzim myrosinase yang dihasilkan oleh brokoli itu ketika dikunyah. Senyawa pelindung sulforafana inilah yang dapat membantu mengurangi risiko kanker dengan ‘membilas’ bahan kimia penyebab kanker. Sulforafana juga menyasar sel-sel induk kanker pembantu pertumbuhan tumor, sehingga pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dapat dicegah.

Sebuah studi oleh para ilmuwan di Oregon State University tahun 2011 menyimpulkan bahwa sulforafana pada brokoli dapat membantu mencegah kanker. Brokoli juga efektif dalam melindungi tubuh dari kanker mulut, payudara, hati, paru-paru, kandung kemih, esofagus dan lambung.

Teh Hijau (Green Tea)

Teh hijau adalah minuman populer yang dapat membantu mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Senyawa-senyawa yang ditemukan dalam teh hijau, seperti katekin, senyawa-senyawa turunan xantina, epigallocatechin-3-gallate (EGCG) dan epikatekin, mampu membantu mencegah perkembangan sel-sel kanker. Teh hijau bahkan membantu mencegah radikal bebas yang dapat merusak sel-sel.

Baca Juga:   Yuk, Coba Membuat Jus Pare Tanpa Pahit

Menurut penelitian dalam Chinese Medicine Journal tahun 2008, teh hijau menunjukkan efek protektif pada kanker saluran cerna, payudara, paru-paru dan prostat. Namun masih diperlukan studi lebih lanjut tentang ini.

Tomat

Buah berair ini merupakan sumber likopen yang baik. likopen adalah antioksidan kuat yang membantu melawan kanker. Likopen dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan, serta menghentikan pertumbuhan sel yang tidak normal. Selain itu, tomat juga terkenal sebagai sumber vitamin A, C, dan E yang dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology tahun 2013, peneliti menemukan bahwa pria yang makan lebih banyak tomat dan produk olahan tomat baik mentah ataupun dimasak, lebih terhindar dari risiko kanker prostat. Tomat juga efektif dalam mengurangi risiko kanker dinding rahim, payudara, paru-paru dan lambung.

Blueberry

Blueberry kaya akan fitonutrien yang bersifat antikanker dan antioksidan. Buah ini menetralisasi radikal bebas perusak sel dan penyebab kanker.Blueberry juga mengandung vitamin C dan K, mangan dan serat yang juga membantu menurunkan risiko kanker.

Sebuah studi di tahun 2013 yang diterbitkan pada jurnal Anticancer Agents in Medicinal Chemistry mempertegas khasiat blueberry sebagai buah antikanker. Namun studi tersebut juga menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menjadikan blueberry sebagai sorotan buah pencegah antikanker. Berbagai jenis kanker yang saat ini diyakini lebih efektif dicegah oleh blueberry meliputi kanker mulut, ovarium, usus, hati, prostat, paru-paru, kulit dan payudara.

Jahe

Jahe juga membantu mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Khasiat antioksidannya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebuah studi di tahun 2007 yang diterbitkan dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine menunjukkan kemampuan jahe dalam memerangi kanker ovarium. Jahe bekerja dengan menghalangi pertumbuhan kanker, serta membatasi kemampuannya untuk menyebar.

Baca Juga:   Penyebab Kanker Hati

Selain itu, sebuah studi di tahun 2012 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa jahe efektif juga dalam mencegah kanker prostat. Superfood ini juga dapat mencegah timbulnya kanker kolorektal, paru-paru, payudara, kulit dan pankreas


HAL-HAL YANG KELIRU DALAM HUBUNGAN PRIA WANITA by mas Gun

HAL-HAL YANG KELIRU DALAM HUBUNGAN PRIA WANITA
1. PERASAAN ITU BERASAL DARI ALLAH
Banyak orang berpendapatperasaan yang muncul dalam dirinya kepada seseorang adalah berasal dari Allah. Karena itu ketika perasaan itu tidak bisa terwujud karena orang yang disenangi tidak membalas orang menuntut Allah untuk mengangkat perasaan itu. Tidak sedikit orang berdoa seperti ini. “Kalau ini bukan kehendakMu angkatlah perasaan ini.” Dan ketika perasaan terus menggelora sementara orang yang kepadanya perasaan tertuju makin menjauh, Allah menjadi sasaran kemarahan. Perasaan yang muncul adalah gejala psikologis biasa. Perasaan kepada seseorang muncul karena kita punya pengharapan bahwa orang tersebut akan mengisi hidup kita. Tetapi mengapa kita bisa punya perasaan kepada orang yagn menurut pikiran orang itu tidak memenuhi kriteria kita? Karena kebutuhan dalam jiwa kita seringkali tidak dikenali oleh pikiran kita. Banyak kebutuhan kita yang tidak bisa kita mengerti. Kebutuhan itu terpendam, dan muncul dalam bentuk ketertarikan kepada seseorang. Apakah kalau begituAllah sama sekali tidak bisa terlibat dalam perasaan ? Tentu bisa. Allah bisa menolong kita membangun perasaan kepada seserorang dengan menunjukkan kepada kita bagaimana kehidupan orang itu sebenarnya sehingga tumbuh perasaan yang tertarik kepadanya. Dulu orang tersebut tidak menarik, tapi seiring waktu Tuhan menolong kita untuk mengerti hidupnya, lalu kita mulai tertarik . Meski begitu munculnya perasaan ini mutlak tanggung jawab kita. Karena itu munculnya perasaan tidak berarti Allah setuju kita menjalin hubungan dengan orang tersebut. Kita tahu kalau Allah setuju dengan mengerti bahwa orang itu memenuhi kriteriaNya dan kita mendengar pimpinanNya.

2. PERASAAN ITU MESTI CINTA
Perasaan yang menggelora sekalipun belum tentu cinta. Perasaan kepada seseorang bisa berasal dari kebutuhan akan kasih sayang, luka-luka batin, atau harapan-harapan di masa yang akan datang. Perlu pengujian-pengujian untuk memastikan bahwa perasaan itu juga cinta. Uji yang paling penting adalah perasaan itu juga tidak bertentangan dengan kebenaran. Perasaan itu tidak mengendalikan kita, tapi mau ditundukan kepada pikiran untuk mendengar suara Allah, lalu perasaan itu juga mendapat respon dari orang yagn kepadanya kita tertarik.

3. MENOLAK “CINTA” BERARTI MELUKAI
Gadis-gadis takut menolak pinangan pria, sebab takut kalau itu berarti melukainya. Memang pria yang ditolak cintanya bisa terluka, tapi itu kesalahan pria itu sendiri. Para gadis berhak sepenuhnya mengatakan “tidak” terhadap ajakan pria untukmenjalin hubungan. Karena memang hanya ada 2 kemungkinan, “ya” atau ‘tidak”. Relasi pria wanita adalah persetujuan, karena itu masing-masing pihak harus merdeka mengatakan apa yang diyakininya. Para pria juga tidak boleh berpendapat bahwa gadis melukainya ketika menolaknya. Pria-pria yang berpendapat . “ Dia melukaiku karena menolak cintaku” adalahpria-pria yang sedang mengancam para gadis. Dan itu bukan pria yang baik. Kalau pria benar-benar mengasihi gadis, dia akan berkata, “Aku tertarik kepadamu, aku ingin mengajakmu menikah, tapi aku menghormati keputusanmu, apapun itu” Pria-pria juga bisa mengancam para gadis dengan berperilaku buruk setelah ditolak. Minum-minum, merokok, kebut-kebutan, dsbya. Lebih-lebih dengan menunjukkan perilaku itu di depan gadis yang menolaknya. Ada juga yang membuat status tentang “luka” nya di media sosial, supaya dibaca banyak orang dan gadis itu. Tindakan seperti itu mengancam gadis, sebab membuat gadis merasa bersalah atas penolakannya, padahal penolakan adalah haknya.

4. BERPACARAN HARUS MENIKAH
Orang tidak boleh main-main ketika berpacaran. Tidak boleh asal. Berpacaran dilakukan harus dalam rangka pernikahan. Karena itu sebelum berpacaran perlu berpikir matang-matang. Terapi sebaliknya tidak boleh dibuar aturan, kalau sudah berpacaran berarti harus menikah. Tidak boleh mundur lagi. Menikah tidak boleh brcerai, tetapi berpacaran masih bisa berhenti. Pacaran adalah masa pengenalan lebih mendalam. Ketika mengenal lebih mendalam, mendapati pasangannya ternyata tidak seperti yang kriterianya, maka hubungan bisa dihentikan. Dan ini perlu dilakuan secara baik-baik. Sekalipun salah satu pihak masih merasa cocok, tetapi jika pasangannya tidak merasa cocok, tidak boleh memaksa.

5. BERPACARAN BERARTI MENYATUKAN MILIK
Ada pasangan berpacaran menyatukan milikinya. Bahkan Rekening pun disatukan. Karena berpacaran masih bisa putus, maka penyatuan milik saat berpacaran tidak baik. Sebab akan rumit untuk memilah milik yang sudah disatukan. Penyatuan milik hanya boleh dilakukan dalam pernikahan. Sebab pasangan yang sudah menikah tidak lagi dua tetapi satu.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gunawansriharyono/hal-hal-yang-keliru-dalam-hubungan-pria-wanita_551fde70a33311e02bb674bd


Minggu, 13 November 2016

Buku jualanku ttg doa


Konfirmasi Tuhan


Joel Osteen Ministries
Are you going to let fear hold you back? Or are you going to be bold and step into the unknown? In the unknown is where…
—miracles happen.
—you discover ability that you never knew you had.
—you’ll accomplish more than you ever dreamed.
Just because you don’t have the details doesn’t mean God doesn’t have the details. Trust Him.


Slalu merasa ketika Tuhan bicara 1 hal..
Itu sering diulang2 melalui berbagai cara trmsuk sate,khotbah n sos med..
Ttg Daud vs Goliat, Yosua vs org Enak, Ahok vs pendemo.. Sudah diulang lbih dr 5x.. Intinya Tuhan Yesus menyertai n menguatkan, smua mungkin bg Dia jadi ga perlu minder meski byk kelemahan...
Akhir2 ini juga bljr ttg taat meski tdk tau Tuhan mau bawa ke mn.. Dan ini diulang sdh 3x..
Oya ttg gunung jg 3x..
:-D
God is the best...


Rabu, 09 November 2016

Bertanggung jawab dalam hal berdoa

http://www.muridsejati.com/2016/11/bertanggung-jawab-dalam-hal-berdoa.html?m=1

Bacaan Alkitab: Lukas 11:1-13
Ayat Hafalan:
"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan Firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." Yoh 15:7
PENDAHULUAN
Sebagai seorang Kristen Anda adalah seorang murid Yesus. Murid-murid pertama telah memohon kepada Tuhan untuk mengajarkan kepada mereka bagaimana untuk berdoa. Mereka telah melihat bahwa doa membawa kekuatan kepada Yesus. Mereka telah melihat bahwa doa telah membawa berkat bagi yang lain. Mengapa seharusnya Anda meminta Tuhan untuk mengajarkan Anda berdoa? Ada beberapa alasan. Marilah kita mempelajarinya.
FIRMAN ALLAH MEMERINTAHKAN KEPADA ANDA UNTUK BERDOA
Alkitab adalah Firman Allah. Tuhan memberitahu Anda melalui Firman-Nya apa yang Ia inginkan untuk Anda lakukan. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Yes 55:6. Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Lukas 18:1. Tetaplah berdoa. 1Te 5:17. Juga bacalah Luk 21:36 dan Fil 4:6. Setelah Anda membaca petunjuk-petunjuk ini dari Tuhan, bacalah Yoh 14:15. Sebagai seorang Kristen alasan terpenting untuk berdoa ialah bahwa Allah memerintahkan Anda untuk berdoa.
ALLAH MENGINGINKAN ANDA UNTUK BERDOA
Yesus telah mengajarkan kepada para murid-Nya agar mereka berbicara kepada Bapa di surga saat mereka berdoa. Berdoa ialah berbicara dengan Bapamu yang di surga. Hal itu merupakan persekutuan dengan Allah. Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu Yak 4:8a. Bukankah itu janji yang sangat indah? Tuhan Anda sangat tersanjung dan sangat senang saat Anda berbicara dengan Dia tentang segala sesuatu.
PERTUMBUHAN ROHANI ANDA MENUNTUT ANDA UNTUK BERDOA
Yesus berkata bahwa Anda dapat meminta kepada Bapa Surgawi apapun yang Anda butuhkan. Anda boleh berdoa agar kerajaan-Nya datang. Hal itu berarti Anda sedang meminta agar kuasa pemerintahan-Nya atas semua orang menjadi kenyataan, dan supaya kehendak-Nya jadi di bumi ini. Anda boleh meminta keperluan makanan setiap hari. Ini mengajarkan kepada Anda untuk bergantung kepada Bapa Surgawi untuk segala sesuatu. Anda boleh meminta pengampunan atas dosa dan pembebasan dari cobaan. Iblis adalah musuh Anda. Ia akan mencobai Anda dan menuntun Anda kepada dosa. Jika Anda berdosa, Anda hanya bisa diampuni jika Anda mau mengakui dosa Anda kepada Tuhan. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1Yo 1:9. Sudahkah Anda melihat bahwa sangat penting bagi Anda untuk berdoa? Anda tidak dapat bertumbuh sebagai seorang Kristen tanpa berdoa.
PENGHASILAN BUAH ANDA TERGANTUNG PADA DOA ANDA
Pada suatu kesempatan yang lain Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya untuk "tinggal tetap di dalam Dia" Yoh 15:5-7. Sebuah cabang hanya dapat tetap hidup dan berbuah jika ia tetap bersatu pada batangnya. Sebagai seorang Kristen, Anda juga demikian. Anda disatukan kepada Kristus, Tuhan Anda. Ini yang dimaksudkan dengan tinggal di dalam Kristus. Berbuah sebagai seorang Kristen adalah hidup dalam suatu cara sehingga orang-orang datang untuk mengenal Kristus sebagai Juruselamat dan mereka dikuatkan saat Anda melayani mereka. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan berdoa. Belajarlah mulai saat ini untuk sungguh-sungguh mempercayai janji yang indah ini. Bacalah lagi Yoh 15:7 dan Yoh 15:16.
ORANG-ORANG LAIN MEMBUTUHKAN DOA-DOA ANDA
Dalam ayat-ayat kita yang lalu Luk 11:1-13, Yesus menceritakan sebuah kisah tentang seorang laki-laki yang datang pada temannya di tengah malam. Seorang tamunya telah datang dan dia tidak memiliki makanan untuk disajikan. Maka ia meminta pada temannya tiga ketul roti. Temannya menyahut: "Jangan ganggu saya, saya sedang beristirahat. Saya tidak dapat bangun dan memberi apapun kepadamu." Tetapi laki-laki ini tetap terus meminta temannya memberi apa yang dia perlukan. Yesus menggunakan cerita ini untuk mengajar kita agar tidak menyerah saat kita berdoa untuk orang lain. Ia memberi janji yang indah kepada kita di dalam Luk 11:9-10 "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."
ANDA HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT ALLAH UNTUK BERDOA
Alkitab mengatakan, "Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" Yak 5:16. Ini adalah suatu janji yang sangat indah. Di dalam surat Efesus, Paulus mengatakan, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah dialam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya" (Efe 6:18). Berdoalah untuk orang-orang yang belum percaya, supaya mereka di selamatkan. Berdoalah untuk teman-teman yang terkena pencobaan, supaya mereka menjadi kuat dan setia kepada Yesus. Berdoalah untuk orang-orang yang sakit, supaya mereka disembuhkan. Berdoalah untuk para pemimpin pemerintahan, supaya mereka dapat memimpin dengan bijaksana. Bacalah 1Ti 2:1-2. Sangat penting menjadi seorang Kristen yang doa-doanya didengar oleh Allah.
1. Anda harus berdoa dengan iman . Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barang-siapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Ibr 11:6.
2. Anda harus memiliki hati yang bersih. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Maz 66:19.
3. Anda harus kudus dalam kehidupan sehari-hari Anda … dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. 2Ta 7:14.
4. Anda harus berdoa menurut kehendak Allah . Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. 1Yo 5:14-15.
5. Anda harus tinggal tetap di dalam Kristus . Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Yoh 15:7.


Selasa, 08 November 2016

Berkat tak ke mana2


Entah knp menurutku berkat Tuhan tdk bs dipaksakan.
Meski berjuang terus utk meyakinkan org tp klo emg dia bukan berkatmu, tetep aja nggak akan jadi klien mu...ga akan beli jualan2mu...
Jika memang Tuhan tentukan jadi berkatmu, ga kenal pun tiba2 dtg sendiri buat beli buku dan asuransi jualan mu..
Walau mungkin konsumen2 itu ditawari oleh marketing2 lain tiap hari dan lebih berpengalaman, tp klo orang2 itu berkat buat mu, mereka ga akan ke mn2..ga akan tergoda...
Belajar dr Yosua yg tdk takut pd orang2 Enak..
Juga Daud yg berani lawan Goliat..
Dgn sgala keterbatasan, iman dlm doa dan usaha tetap akan mengawali kemenangan dlm Kristus..
Let it go..
Let God control everything..
😀😄 #stay #strong
#quote #hati #marketing #kejar #target #ahok #ahokbtp #iman #faith #winner #menang


Minggu, 06 November 2016

The door of the heart

There is a love that I have found that does not disappoint me. A love that won't hurt me. A love I don't have to be perfect for or earn. A love that is free. A love that will accept me right where I am at. A love that wants me always no matter what I do or don't do. This is the love I have looked for. This love is GOD
"There is a love knocking on your door. There is a God your heart dies for. There is reality beyond this ache. There is a truth beyond the break. God is love. Fall madly. Fall wildly. Fall desperately into love. Fall freely. Trust completely. In the God of love." ~ Misty Edwards
Dear God, I realize I have locked the door to my heart. I built walls out of my own pain, hurts, and anger. I have found myself afraid to trust again. I thought I could do things my own selfish way. But I need a LOVE that won't fail me. I need you. I ask you to come into my heart and life. Please wash my mistakes away and make me new inside with your perfect LOVE. I accept Jesus your Son, who died for me, so that I can come to you and know this great LOVE. Please teach me and help me to know this LOVE. Amen. ~ A Modern Day Ruth, Copyright 2014


KETIKA VERONICA TAN BERBAGI CERITA

Copas dr kasih tanpa batas...
Mengharukan..smg Tuhan kuatkan mereka...
Veronica tu mengingatkanku pd arti penolong yaitu men support suami...
Tuhan tdk akan memberikan kita pd org sembarangan yg ga bs jaga hati, tp org berharga yg bs jaga hati dirinya, diri kita dan jaga hati orang2 lain.
Dan aku percaya msh ada org yg spt itu..
😃


KETIKA VERONICA TAN BERBAGI CERITA, APA KATANYA....
"Pah, habiskan dulu sarapanmu. Kali ini aku boleh sampaikan sesuatu? Kita matikan televisi ya."
Pah, setiap pagi aku bangun lebih pagi untuk persiapkan sarapanmu dan merapihkan bajumu agar kamu tampil betul betul tampan dan sehat untuk bertemu & menanggung beban serta sakit banyak rakyatmu.
Pah, aku paham beban yang kamu emban. Karenanya tidak banyak keluh kesah ku yang bisa tercurah bebas padamu. Rasa sesak belum selesai, nyatanya akupun harus menjadi yang utama mendengar keluh kesah anak anak.
Karena aku ingin selalu menjaga lelahmu hanya selesai seketika kamu pulang kerja.
Sudah terlalu banyak yang kamu pikirkan, aku ingin hanya tawa dan semangat yang kita bagi bersama di meja makan.
Pah, kadang kita sedikit berdebat untuk waktu tidurmu. Aku harus paksa mata terpejam lebih cepat agar kamupun ikut tidur dengan cepat.
Suatu malam, suara batukmu membangunkanku. Entah pukul berapa, entah seberapa ngantuknya, aku terbangun dari lelap, meraba pegangan untuk menyanggah kepala yang masih kunang-kunang.
Obat dan air hangat dengan doa, untuk setiap sakitmu. Aku khawatir rakyatmu akan menunggu terlalu lama di Balai Kota, mereka butuh kamu.
Sambil mengecup, membelaimu ku titipkan doa pada Tuhan untuk terus melindungimu.
Pah, kamu habiskan waktu, tenaga dan pikiran untuk negaramu.
Kadang kamipun harus menerima kamu berbagi waktu, pikiran dengan yang lain.
Kami paham, bahwa ini adalah pelayanan pada rakyat sekaligus pelayanan pada Tuhan.
Kami menerima dengan ikhlas.
Namun hari ini, 4 November 2016. Ketika mereka berteriak "Bunuh Ahok" , "Penjarakan Ahok" , "Ganyang Ahok"
Papah tahu?
Seorang pria yang malamnya selalu ku jaga agar tidur lebih lelap, yang paginya ku kawal untuk selalu dapatkan nutrisi terbaik sebelum pergi ke kantor.
Yang tak ku biarkan ada kondisi di rumah yang mengganggu pikirannya hingga ku coba tanggung dan atasi semua hal walau kadang buat ku kepusingan.
Apa lagi kata yang bisa menggambarkan hatiku mendengar seruan mereka. Selain doa dan doa, semua ku kembalikan pada Tuhan.
Pah, niat baik terkadang tidak selamanya di respon baik.
Bagaimana pun itu, kamu adalah pemimpin terbaik di keluarga mungil kita, kamu adalah Ayah terhebat untuk ketiga anak kita. Kamu adalah kebanggaan Ayahmu di surga dan kebanggaan Ibumu yang selalu tak putus mendoakan mu.
Pah, aku perempuan yang sama seperti perempuan lainnya, namun ku sembunyikan air mataku, ku padamkan amarahku, ku lupakan kesulitanku, ku lunturkan takutku dan memang hanya senyum beserta ketegaran yang ku tunjukkan.
Bukan hanya kamu yang berjuang, kamipun berjuang menerima keadaan untuk tidak bisa memiliki waktumu seutuhnya.
Kita akan bisa melalui ini, Papah harus lebih kuat dari suara suara yang ingin membunuhmu. Tuhan bersama kita. Amen.


Sabtu, 05 November 2016

Setahun Penuh Aku Menganggur Akibat Salah Memilih, Inilah Kisahku Mencari Pekerjaan

Setahun Penuh Aku Menganggur Akibat Salah Memilih, Inilah Kisahku Mencari Pekerjaan

http://www.warungsatekamu.org/2016/10/setahun-penuh-aku-menganggur-akibat-salah-memilih-inilah-kisahku-mencari-pekerjaan/

Oleh Claudya Elleossa
Saat aku nekad memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaanku sebelumnya yang super nyaman, aku pikir ini adalah sebuah strategi untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Namun pada akhirnya aku menyadari bahwa keputusanku ini sesungguhnya adalah wujud pelarianku dari panggilan Tuhan. Keputusanku yang salah ini membuatku menganggur selama setahun. Namun, aku juga mendapatkan hikmah yang berharga di balik semua ini. Berikut adalah kisahku.
Ketika Tuhan seolah-olah mempermainkanku dengan harapan palsu
Menjadi seorang pendidik bukanlah cita-citaku. Aku merasa ada banyak peluang yang dapat aku ambil di masa mudaku ini. Alasan itulah yang membuatku memutuskan untuk mengundurkan diri dari profesiku sebagai seorang guru dan mencoba ladang pekerjaan lain.
Di bulan-bulan awal aku menjadi pencari kerja, aku mendapatkan sebuah panggilan dari sebuah perusahaan idamanku. Aku begitu senang mendapatkan panggilan tersebut. “I make my dream come true!” Begitulah yang aku ingin segera tuliskan di segala akun media sosialku. Aku pun berhenti memasukkan lamaran kerja di tempat lain dan menunggu jadwal wawancara di perusahaan idamanku dengan antusias sembari mempersiapkan segalanya.
Seminggu berlalu. Dua minggu berlalu. Telepon yang kutunggu-tunggu tak kunjung datang. Akhirnya aku harus mengakui bahwa harapanku telah kandas. Itu menjadi momen terendahku saat itu sejak aku menjadi seorang pencari kerja. Aku berpikir, lebih baik jika panggilan awal itu tidak pernah ada. Ini adalah kabar PHP alias
Pemberi Harapan Palsu! Tanpa kabar itu, mungkin aku masih terus giat mencari pekerjaan di tempat lain tanpa terbuai ke langit ketujuh.
Dalam perjalanan iman yang kita lalui, mungkin kita pernah mengalami hal seperti yang kualami: Masa-masa ketika kita merasa Tuhan seolah-olah sedang mempermainkan kita dengan memberikan harapan yang pada akhirnya tak pernah terwujud. Hal yang mungkin membuat kita menjadi marah kepada-Nya. Kata-kata “jadilah padaku seturut kehendak-Mu” pun menjadi sebuah hal yang begitu berat untuk kita aminkan. Namun sesungguhnya, Tuhan tak pernah mempermainkan kita. Bagaimanapun, Tuhan itu baik. Seringkali yang menjadi kesalahan kita adalah ketika kita mengukur kebaikan Tuhan berdasarkan kenyamanan hidup kita.
Kegagalan demi kegagalan
Waktu pun berlalu dan aku akhirnya pulih dari kekecewaan yang kualami. Fokusku bergeser ke mimpi-mimpi yang lain. Ora et labora (berdoa dan bekerja) aku terapkan maksimal setiap saat untuk membuat mimpiku jadi nyata. Sayangnya, yang terjadi justru adalah kegagalan demi kegagalan.
Suatu siang, aku hanya terdiam sendiri, duduk, dan berdoa: Apa makna di balik semua ini? Di antara berbagai lamaran yang kumasukkan, hanya sedikit yang berlanjut pada panggilan. Sekalinya aku lolos sampai ke tahap akhir, aku juga gagal di tahap akhir tersebut. Aku merasa bodoh dan kacau. Aku tidak mengerti mengapa aku gagal terus-menerus. Doa dan usaha agaknya tak kurang aku haturkan. Aku pun menjadi kecewa, dan lebih buruknya, aku mulai meragukan diriku sendiri dan juga meragukan Tuhan yang aku sembah. Apa yang salah dari diriku dan apa yang mungkin telah aku lewatkan? Ini menjadi pertanyaan yang kutanyakan kepada diriku.
Mengapa aku tidak ingin menjadi guru
Dalam hening, aku mencoba memutar kembali perjalanan pencarian kerja ini. Sebuah proses yang normalnya dialami oleh para fresh graduate. Tepat setelah aku mengundurkan diri dari profesi guru, tawaran pertama yang hadir adalah tawaran untuk kembali menjadi guru namun di sekolah lain dan untuk jenjang yang berbeda. Aku menolak dengan santun saat itu, karena aku tahu jelas rencanaku ke depan. Kembali menjadi guru bukanlah sebuah pilihan bagiku.
Namun sore itu aku berpikir mengapa tawaran menjadi guru itu dibukakan kepadaku? Jangan-jangan apa yang paling aku ingkari merupakan petunjuk Tuhan yang paling nyata.
“Ah, tidak mungkin!” aku buyarkan pikiranku. “Aku tidak ingin kembali menjadi guru,” tegasku kepada diriku sendiri.
Namun meskipun pikiranku menolak untuk kembali menjadi guru, pengalamanku dahulu ketika menjadi guru terus terlintas dalam pikiranku. Aku harus mengakui bahwa pengalamanku dahulu ketika aku menjadi guru selama 16 bulan merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa. Banyak hal indah yang terjadi selama masa itu yang mungkin baru aku sadari: dicintai banyak murid dan dipandang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Itu adalah hal yang indah! Lalu, mengapa aku ingin beralih profesi?
Aku pun mulai menemukan alasan sebenarnya yang membuatku malu menjadi guru. Aku teringat ketika kekasihku mengatakan dengan jujur bahwa ayahnya menginginkan seorang menantu dengan pekerjaan yang keren. “Oke, waktunya cari pekerjaan yang lebih kece,” itulah yang kupikirkan saat itu, demi menjadi menantu idaman sang calon mertua. Sebuah keputusan yang aku ambil semata-mata untuk menyenangkan orang lain dan dipandang baik oleh mereka. Panggilan Tuhan atas diriku pun kuabaikan.
Paradigma bahwa menjadi guru bukanlah hal yang keren semakin tertanam saat aku melihat teman-teman sejurusanku yang memiliki berbagai pekerjaan bergengsi. Seketika aku malu, merasa kecil, dan terkesan gagal menjadi seseorang yang layak dibanggakan. Kenyataannya, di negara ini atau mungkin masih banyak negara lain, profesi guru bukanlah hal yang bergengsi.
Aku yakin, dalam hidup kita, kedaulatan Tuhan selalu melingkupi kita. Aku meyakinkan diriku bahwa Tuhan tidak pernah berniat jahat. Aku pun percaya Dia memiliki alasan ketika menempatkan anak-anak-Nya di mana pun mereka berada. Jangan-jangan, ini adalah cara-Nya mengingatkanku yang keras kepala ini untuk setia kepada panggilan-Nya daripada kepada keinginan dan rencanaku sendiri.
Meskipun hatiku bahagia ketika menjadi guru, rasa malu akan pandangan orang lain kepada diriku juga masih mengganggu tidur lelapku. Aku masih berusaha mencari alasan bahwa aku tidak harus kembali menjadi guru. Di tengah keberdosaanku, aku masih percaya bahwa ada ladang lain selain pendidikan yang bisa aku garap.
Sembari memikirkan tentang apa arti panggilan, aku teringat akan seorang alumni persekutuan kampus yang pernah mengatakan bahwa kita tidak bisa mengelak dari panggilan kita yang sebenarnya . Melalui belokan-belokan yang tajam sekalipun, Tuhan bisa menarik kita kembali ke ladang yang Dia siapkan, enak atau tidak enak bagi kita.
Aku tidak meragukan kata-katanya. Satu hal yang masih sulit untuk kuterima adalah jika panggilanku ternyata di bidang yang dianggap tidak keren dan tidak menghasilkan banyak pundi rupiah. Aku pun tertawa miris ketika menyadari bahwa meskipun aku sering mengingatkan orang lain untuk taat, aku sendiri pun sulit melakukannya.
Belajar memilih untuk taat
Setelah perenungan berakhir, aku berusaha menguji hipotesis bahwa aku memang dipanggil Tuhan di dunia pendidikan. Tidak baik menjadi manusia yang hanya terus berpikir tanpa bertindak. Kevin DeYoung, dalam bukunya “Just Do Something” , mengatakan bahwa kita perlu bertindak untuk terus memperjelas apa kehendak-Nya bagi kita. Jangan hanya duduk diam merenung. Aku pun belajar memilih untuk taat dengan melamar ke beberapa sekolah. Setiap hasil yang keluar aku serahkan kepada Tuhan untuk membimbingku pada keputusan yang harus kuambil selanjutnya.
Pertama kalinya dalam 9 bulan, strategiku berjalan mulus. Upayaku menguji hipotesis tersebut menunjukkan titik terang. Empat dari enam sekolah yang aku lamar merespons dengan sangat baik. Bagiku, ini adalah petunjuk dari Sang Pencipta. Antara galau, malu, dan senang berpadu menjadi satu. Aku juga merasakan damai sejahtera, perasaan yang khas hasil dari tindakan ketaatan. Di manapun aku ditempatkan oleh-Nya, aku ingin menjalaninya dengan kemantapan hati karena aku tahu ini adalah kepercayaan yang diberikan oleh-Nya.
Sebenarnya, kembali menjadi guru bukanlah akhir yang aku bayangkan. Masih terselip perasaan malu karena aku kembali menjadi guru. Tapi jika keputusan kembali menjadi guru adalah sebuah bentuk ketaatanku kepada Tuhan, aku akan menanggung segala risikonya. Pandangan miring orang lain akan diriku aku terima dengan kerendahan hati. Dari awal memang ada andil ketidaktaatan dan kesombongan yang kutunjukkan. Wajar jika aku harus menanggung konsekuensi dari kesombonganku tersebut.
Setelah perjalanan yang begitu panjang dan membosankan ini, sampailah aku pada titik di mana aku harus mengambil keputusan. Sebuah pemikiran berikut menolongku dalam mengambil keputusan. Terlampau sering aku menerima kebaikan di atas segala kelayakan, waktunya aku memberikan ketaatan di atas segala kenyamanan. Aku pun dikuatkan untuk taat kepada panggilan Tuhan bagi hidupku. Akhirnya, aku memutuskan untuk kembali menjadi seorang guru.
Semua baik pada akhirnya
Ketika dihadapkan pada pilihan yang membingungkan, mungkin hal pertama yang perlu kita tanyakan kepada diri sendiri adalah, “Apa dan siapa yang harus kita utamakan?” Apakah itu rasa malu, gengsi, pendapat orang sekitar, atau Kristus? Yesus meminta kita untuk menyangkal diri hari lepas hari (Lukas 9:23). Sesederhana itu? Ya! Tidak mudah, tapi memang sederhana.
Perjalananku dalam mencari pekerjaan ini membuatku semakin mengenal Sang Pencipta. Dia adalah sutradara yang punya skenario terbaik melampaui segala rencana kita (Yesaya 55:8-9). Mengapa adegan ini terjadi dan mengapa adegan yang itu harus dihapus? Itu karena Dia tahu bahwa pada akhirnya, itulah yang terbaik.
Aku terkagum dengan jalan Tuhan yang Mahakreatif. Peta-Nya selalu jelas, namun kadang kacamata kita yang buram membuat kita tidak dapat membaca peta itu dengan baik. Atau sesekali Dia memang mengizinkan kita berpetualang di rimba, tak lain demi melatih ketahanan kita dan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik pada akhirnya.
Aku pun teringat akan kitab Ayub yang kubaca selama aku melalui proses ini. Di dalam kitab Ayub kita dapat menemukan kisah yang luar biasa indah, namun ada sebuah proses yang tidak mudah yang harus Ayub lalui. Di dalam proses tersebut, Ayub pun pernah mempertanyakan Pencipta-Nya dengan sedemikian rupa. Dia tidak memahami mengapa dia harus mendapatkan segala penderitaan yang dia alami. Dia pernah salah bersikap, namun akhirnya insaf. Aku bersyukur dapat mencicipi secuil dari ujung kuku pergumulan yang dihadapi Ayub. Semoga akhirnya aku (dan kita semua) dapat keluar sebagai seorang yang murni sama seperti Ayub, dan berujung pada kesimpulan: “Aku tahu Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Mu yang gagal” (Ayub 42:2).


When You Allow God to Write Your Love Story

http://waitingforyourboaz.com/love-story/

If you are anything like me, you have a tendency to need to feel in control.
For me, feeling out of control is dangerous, unsafe, uncharted territory. Feeling out of control is scary. It takes everything in you to release your grasp on something you love and allow God to take full control, but that is when God does His best work.
As a young girl I dreamed of getting married and starting a family. While I didn’t understand much about romance, I knew I wanted to love someone fully, and receive that love in return.
But as time went on, my dream faded. It felt like a childhood fairy tale that I needed to let go of. Besides, who really ends up with their soul mate? As a young girl, I believed in marriage, especially the one my mom and step-dad (who had always been like a dad to me) had.
When their marriage was torn apart by mistakes and heartbreak, I found myself torn apart as well, not only for the loss of my family, but for my dreams and desires.
Out of the pain of his heart my step-dad said something that stuck with me for years. It buried itself deep in my heart, planting a seed of fear. He told me, “Nothing lasts forever.”
Not only that, but I had never seen a marriage work in my circle of family and friends. If a couple actually stayed together, it seemed as though they were miserable. I convinced myself that if it couldn’t last for my parents, so that meant it couldn’t happen for me.
Proverbs 16:9 tells us that in our heart we plan our course, but ultimately it is God who determines our steps. I am thankful that God knew what He was doing in my life, and I’m thankful I gave Him the pen to write my story.
I realized that something I had been holding on so tightly too, I had to let go. Like sand clenched up in my palm of my hand, it began to sift through my fingers. I lost control, and for the first time it felt good. I felt peace.
God began speaking into my spirit that He had great plans for my life and the person I would marry someday. He was working behind the scenes. I fell in love with God-fully, deeply, passionately, and began to trust that He would bring about everything in my life that I needed in His perfect timing.
He became all I needed, and in that, I found my peace. Our Heavenly Father knows how to give good gifts to His children. He is taking care of you and working behind the scenes in your life.
You can rest assured your future is in God’s hands, and it’s going to be spectacular. But you have to do your part and let go of your ideas of marriage and your sense of control, in order to give God the pen so He can write the most incredible love story.
Who you marry is very important. It’s important to you, and it’s important to God. The thing about life is we plan ahead like we know tomorrow is promised. We walk through life like we have it all together when in reality, we never had any control to begin with.
God is the ultimate matchmaker, and will work wonders in your life when you place your story in God’s hands. There is nothing too hard for God. I pray that you take this season of singleness and embrace it. God is molding you, teaching you, and preparing you.
Your future is great. I promise that if you give God control of your love story, you will look back and marvel on how God is faithful.
I want you to know God loves you today. It doesn’t matter who you are, what you’ve done, or what you’ve been through. You may feel broken beyond repair, but Jesus is your Healer and Comforter.
This doesn’t just pertain to your love story. God wants full control of your life, so that He can make you into all that you are capable of being. You are special, and you mean so much to the Father. It isn’t by mistake you’re reading this, He really, really does have a great things in store for your life.
God has done exceedingly above all I asked Him for, and for no other reason than the simple fact that He loves me. I didn’t do anything special to earn it, I have never been close to perfect, but He’s my Papa. He’s always been my first love, and He has always took care of me. All I had to do was give Him control of what I held on so tightly too
He’s going to take care of you too. He is in love with you. He is moving on behalf of whatever situation you face. He will bring beauty from your ashes, watch and see.
What are you holding onto today and God is asking you to give Him control of?


The Day I Decided to Let Go



Pictures are from IG...
Words are from the blog below...

http://waitingforyourboaz.com/letgo/

Life is so precious and short.
Life is but a wind that passes before your eyes and if you’re not careful, you will totally miss it. I don’t want to miss it. I want to let the breeze flow through my hair. I want to laugh, cry, and feel something.
There have times in my life that I have paralyzed with fear.
When my daughter was born nine weeks early I became paralyzed me with fear. When I was touched by someone in a way I shouldn’t have been, I was paralyzed with fear. When I lost my grandpa, the man who had been like a father to me, I became paralyzed by fear.
I was a broken little girl, with a broken past, from a broken home. For a long time I felt stuck in a rut, no one else seen my worth, so I thought it must be true, I’m worthless.
I thank Jesus for the life he has given me. There have been so many times I’ve wanted to throw in the towel. So many times that honestly, I felt I had the right too, but his love propelled me forward. God carried me through my childhood. He saved me at a young age. He has always been my father.
He has loved me and wiped every tear from my eye. He has taken my ashes and given me joy.
He has given me the grace to forgive and move on. He has always been there for me and always protected me in ways my earthly mind can never comprehend.
There comes a time in life where you have to just weep. Weep for the childhood you lost, weep your lost innocence, weep the memories, weep for the pain your heart felt for many, many years.
But then you have to stand up, dust yourself off, wash your face, and move forward.
The devil wants nothing more than to keep you in that place of solitaire and heartache. Then, you can’t move forward to everything good that God has for you.
God has big plans for your life. It’s bigger than you and me. You can’t quit now.
Everyday you get stronger. Yes there will be setbacks. There will be days that are harder, but you will overcome by blood of the lamb.
Everything that was sent from the pits of hell to destroy you God will turn around to bless you.
He wasn’t the one who caused those things to happen. But He is the reason why you’re still here. He is the reason why your heart is beating. He has a purpose for your life, but you choose whether to embrace that or throw it away.
I want to experience all that God has to offer me. I let the enemy keep my heart broken for way too long, but now I realize I deserve so much better. God is healing me and showing me just how much I am worth to Him. I am worth more than all of the treasure in the world.
He sees in me what I can’t see in myself. He wants to fill us with His peace. He wants us to rest in Him. He wants to show us that the days to come are much better than what is in our past.
There comes a day you have to decide to just let go. Let go of the pain. Let go of what they said and did to you. Let go of what you lost, and look forward to what’s to come because your future is bright. You can trust that God has a wonderful plan for your life.
You hold the keys to your future, so refuse to turn around to the door that leads to the past, unlock the door that holds your future.
Today, you can make the choice.
You can choose to dwell in the hurt and bitterness, or you can cry until there isn’t a drop left in you, then get up, wash your face, and move forward with a clear heart and a clean slate.
There is nothing in this world worth losing the future God has for you. Let go of the past and embrace what is to come.
Follow me on Facebook and Twitter !!
Would you like to help put an end to sex trafficking? You can help a great cause by clicking here.
“And God will wipe away every tear from their eyes; there shall be no more death, nor sorrow, nor crying. There shall be no more pain, for the former things have passed away. ~Revelation 21:4
“Fear not, little flock, for it is your Father’s good pleasure to give you the kingdom.” ~Luke 12:32
“For I consider that our present sufferings are not worth comparing with the glory that will be revealed in us.” ~Romans 8:18
“And I will give you a new heart, and a new spirit I will put within you. And I will remove the heart of stone from your flesh and give you a heart of flesh.” ~Ezekiel 36:26




Kamis, 03 November 2016

When You Find the Person God has for You (Waiting for your Boaz)

http://waitingforyourboaz.com/findtheperson/

Ladies and Gentlemen, I just want to tell you this; there isn’t a fairy tale out there that can compare to the one God has for you.

Right now if you are in a season of waiting, cherish it. Hold onto the time you have with just you and God, the perfect romance. Many people see waiting as wasting, but God sees waiting as preparation.

Be encouraged in the fact that God is preparing you for the person you will marry someday. He is also preparing that person for you. And when the time comes He will bring you both together to love and cherish each other, and to serve Him.

The thing about God is He knows exactly what we need. He doesn’t just give us our basic needs, but He longs to give us the desires of our hearts. Our job is to take delight in Him and place our lives in His precious hands.

When you find the right person they won’t be like other men or women of this world. The person God has for you is special, unique, and someone to be cherished. There will be no denying when a God brings that person into your life.

You will know he/she is the one because of the deep, spiritual connection that draws you to them. It will be like nothing else you’ve ever experienced. You may not feel this connection right away, but when God opens your eyes you will see the man/woman He has for you in a whole different way.

God is taking care of you. Your job is to serve and wait. Fall in love with God. Glean the field just as Ruth did. Work while you wait. When you become more focused on your Creator, the process will become much easier.

The person He has for you is going to love you and cherish your heart. That is what you deserve, and God isn’t going to give you anything less than what you deserve. You are His child. He has great things in store for your future. The best things take time. But the process is going to be worth the wait when that time comes.

God always gives his best to those who leave the choice to Him.

I wish I could take back every single day I ever doubted God’s hand on my future marriage. I was so concerned with being alone that I didn’t truly embrace my current season. If I had it to do over, I would have enjoyed my romance with Jesus as He prepared my heart for the things to come.

I can’t thank God enough for bringing my Boaz into my life. We aren’t perfect by any means. We have our good and bad days just like anyone else. But this man is the one God gave to me to love and cherish, and I plan to do so for the rest of our lives together.

You see, marriage is more than just for us. We can’t look at marriage from a selfish perspective. We are called to love and serve our spouse, even on the days we don’t feel like it.

Marriage is a ministry. You are called to stick together through thick and thin, and to encourage each other through the hard times. Something I’ve noticed is when I am hurting or down, my husband has been my rock. He has always helped me back up. Likewise, I’d like to say I’ve done the same for him.

God is the glue that will hold you both together. So when you find the right person, remember to always keep God that the center of your heart and marriage. Keeping God in his rightful place is the key to a long, happy, and lasting marriage.

Pray together, serve together, and fall in love with each other every single day.

I want you to know today that God has got you. Your heart is precious to Him, He isn’t going to give it to just anyone. A time will come when He places your heart in the hands of a worthy man/woman, someone who will love and cherish you for all that you are.

Until then, stand firm in the promise God has given you. You do not walk alone, and soon your paths will intertwine. And when that day comes, you will look back and thank God for His faithfulness to you as you begin a new chapter in your life.


God bless you all!

 


Wedding dress jualanku

Gara2 saya ditawari gaun pengantin n dikira mau nikah sm tmnku...
Aku jd pny ide cemerlang..
Iseng2 jual gaun pengantin..
Gaunnya keren bgt n import loh..
Dr China, Hongkong n Korea..
Harganya 2-5 juta an...
Yg minat, pm me ya...
Haha..hidupku emg penuh inspirasi n keisenganku nyoba jualan...
😀
I sell this wedding dress... Wanna buy it?
Pm me.. 😂


Rabu, 02 November 2016

Note Jodoh by Maria Shandi

Beberapa tahun lalu, keluarga kami memutuskan untuk pindah rumah ke daerah yang dekat dengan tempat usaha kami supaya tidak terlalu menghabiskan waktu di jalan setiap hari. Sebelum menjatuhkan pilihan untuk rumah yang akan kami tinggali, ada cukup banyak rumah dijual yang kami kunjungi. Saya dan keluarga berburu rumah idaman selama hampir setahun lamanya. Setelah melewati beberapa pertimbangan seperti keamanan, kenyamanan, kualitas rumah dan sebagainya, akhirnya pilihan jatuh ke rumah yang kami tempati saat ini. Kami merasa nyaman dan puas dengan pilihan kami.

Kalau untuk memilih rumah saja diperlukan waktu dan pertimbangan, tentu memilih pasangan hidup tidak semudah memilih tempat tinggal. Dalam hidup ini, pilihan yang terpenting adalah ketika kita memilih Tuhan Yesus sebagai Juruselamat karena akan menentukan kehidupan kekal kita. Memilih pasangan hidup adalah pilihan terpenting kedua setelah keselamatan karena pasangan hidup kita akan menentukan masa depan kita yang pada akhirnya akan mempengaruhi keselamatan kita. Kalau kita salah memilih pasangan hidup, kita menjadi tidak fokus dan tidak produktif dalam segala hal sehingga akan mempengaruhi masa depan kita. Kita menjadi tidak efektif dalam sekolah, kuliah, pekerjaan dan bisnis yang Tuhan percayakan. Secara tidak sadar kita mengorbankan energi, potensi dan kesempatan emas di masa muda kita untuk orang yang salah.

Jodoh yang salah juga akan berpengaruh pada keluarga kita. Saya pernah menyaksikan keluarga yang hancur akibat dari pasangan hidup yang salah, dimana seorang anak yang sejak kecil memiliki hubungan yang sangat dekat serta menghormati orang tuanya namun sikapnya berubah total. Jodoh yang salah akan merenggut seseorang dari keluarganya sehingga banyak orang tua yang merasa kehilangan anaknya dan sesungguhnya hal ini membunuh mereka. Kekuatan cinta itu luar biasa, bahkan lebih kuat dari maut. Oleh sebab itu jangan menggerakkan cinta sebelum waktunya, karena kekuatannya bisa mengubahkan kita. Pasangan hidup yang tepat akan mengasihi, menghormati dan bertanggung jawab kepada orang tua kita seperti kita menyayangi mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan orang tua daripada melihat anaknya memiliki keluarga yang harmonis dengan pasangan hidupnya. Pasangan hidup yang tepat adalah hadiah terbaik yang dapat kita berikan untuk orang tua kita.

Hanya 70 tahun rata- rata kita hidup di dunia ini. Setelah kita menutup mata, barulah kita memulai kehidupan sesungguhnya yang tak berujung. Jadi, hidup yang sementara ini hanyalah sebagai persiapan kita untuk menuju kekekalan. Ironinya, banyak orang tidak menyadari bahwa pasangan hidup yang salah akan mempengaruhi kehidupan kekalnya. Sehingga mereka rela menukar nasib kekalnya dengan orang yang salah demi kesenangan sesaat di dunia ini. Padahal tidak sedikit karena pasangan hidup yang salah pada akhirnya menciptakan neraka di dunia dan penyesalannya seumur hidup. Tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah karena Tuhan menghendaki sebuah hubungan keluarga dengan manusia yang dapat berkomunikasi, mengasihi dan dikasihi, memperhatikan dan diperhatikan. Jadi kita diciptakan sebagai objek yang dikasihi Tuhan serta sebagai subjek yang diharapkan dapat mengasihi Tuhan dengan sukarela dan sukacita. Dengan memahami ini, kita menyadari bahwa kita diciptakan hanya untuk menyenangkan hati Tuhan dan melayaniNya dengan segenap hidup kita. Sehingga dalam memilih pasangan hidup, prinsip utamanya bukanlah untuk membahagiakan diri sendiri tapi yang dapat tumbuh bersama dan sepenanggungan dalam melayani Tuhan.

Andaikan keluarga kami salah memilih rumah idaman pada waktu itu, saya dan keluarga masih bisa menukar dengan mencari rumah yang lain. Tapi kalau seseorang salah dalam memilih pasangan hidup, mereka tidak bisa menukarnya dengan yang lain. Oleh sebab itu, mari temukan Tuhan terlebih dahulu sebelum kita menemukan pasangan hidup. Melalui jam doa pribadi dan belajar kebenaran Firman Tuhan setiap hari adalah cara yang efektif untuk kita menemukan Tuhan. Ketika kita menemukanNya, kita akan memiliki kepekaan sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Tuhan akan membuat kita berbeda dan menuntun setiap langkah kita untuk menemukan pasangan hidup yang tepat sampai satu titik kita tidak bisa gagal karena Dia adalah Tuhan yang hidup. KerinduanNya adalah supaya kita bisa menikmati masa depan dan keluarga yang terbaik sehingga kita bisa efektif bagi Tuhan. Ketika kita menemukan pasangan hidup dari Tuhan, kita akan menikmati hidup yang indah di dunia ini bahkan sampai kekekalan. Mari menunggu waktu yang tepat untuk pasangan hidup yang tepat karena semua akan indah pada waktuNya. #MSheart (bersambung...)