Pages

Translate

Minggu, 07 Februari 2016

Single Forever

A summary from the sermon "single forever" by Ps. Jeffrey Rachamat from Jakarta Praise Community Chuch (JPCC), Jakarta
guys, mungkin kalian pernah mendengar ttg ini, tapi aku cuma ingin mem post artikel ini agar semua orang tau bagaimana menjalin suatu hubungan dengan sesama, teerutama lawan jenis kita...
okay, let's start!
let's start with this statement:
baik buruknya suatu hubungan (pacar, teman, keluarga), tergantung dari siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu
kalau kita berpikir, hubungan seperti apa yg ada di dalam hidup kita adalah hasil dari orang2 yg terlibat di dalam hubungan tersebut. Atau dengan kata lain, dengan orang seperti apa kita berhubungan dalam hidup ini
Perumpamaan Omelette yang memakai Telur Busuk
Kalau kita memasak omelette dengan 3 telur dan salah satu dari 1 telur itu busuk, apa yang terjadi? Rasa omelet itu pasti akan tidak enak bukan? It’s same with our relationship guys! Jika kita yg merupakan telur yang baik dan berhubungan dengan orang yang tdk baik atau telur busuk, orang yg tdk baik tersebut akan merusak kita dan membuat hubungan yang kita jalani menjadi merugikan diri kita sendiri seperti omelette tersebut. Atau mungkin telur yang busuk kita akan membawa kita memasuki pergaulan yang buruk. Berita buruknya adalah setelah terpengaruh oleh telur yang busuk, rasa dari telur kita tidak akan pernah kembali seperti telur yang baik lagi.
Maka dari itu, hubungan akan menjadi seindah siapa saja yang ada di dalam hubungan tersebut
Let’s look at this verse, Kejadian 2:18 “Tuhan Allah berfirman: tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia”
Mari kita cermati firman Tuhan ini, Allah berkata bahwa “tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja”. dan bukan tidak baik kalau manusia itu single. Dalam bahasa inggris, sendiri=alone. Sendirian atau “alone” belum tentu berarti kesepian atau “lonely”.
Sebelum membahas tentang ini, ada beberapa alasan mengapa tidak baik bila manusia hidup seorang diri saja:
KASIH
Mengapa kasih? Karena kasih tidak dapat berdiri sendiri. Sifat dasar dari kasih adalah memberi, Love is giving. Begitu juga dengan sifat dasar dari Tuhan, God is love, oleh karena Tuhan mengasihi kita, Ia membuat manusia lain yang dipakainya sebagai alat untuk memberikan dan menerima kasihNya.
Di dalam kisah Adam, Tuhan menciptakan Hawa untuk menerima kasih dari Adam. Maka dari itu, sifat dasar laki2 dan perempuan berbeda sudah berbeda dari awal mula penciptaan dan hal itu tercatat di dalam alkitab. Karena Adam memberikan kasih maka sifat dasar laki2 adalah memberi. Sedang dikarenakan Hawa sebagai penerima kasih adalah seorang wanita, maka sifat dasar wanita ialah menerima. Bagaiman cara kita membuktikan hal tersebut? Terlihat dari organ seksual kita guys... bila seorang pasangan suami istri ingin mempunyai anak bukankah laki2 sebagai pemberi benih, dan wanita sebagai penerima dan bertugas merawat benih tersebut, right?
Man (the giver) is all about giving, and woman (the receiver) is all about receiving
2.Untuk memperoleh keturunan
Kita tidak bisa menciptakan keturunan tanpa adanya lawan jenis kita di dunia ini, right guys?
3.Karakter
Untuk mengembangkan karakter, diperlukan orang lain. Mungkin kita dapat mengembangkan bakat kita sendiri, tetapi kita tidak dapat mengembangkan karakter (kebaikan, kesabaran, murah hati, kedewasaan, dll) tanpa adanya bantuan orag lain di dalm hidup kita
It’s not good to be alone, but it’s good to be a single
Single berarti tunggal, utuh, komplit, undivided, whole, unique (English dictionary). So, sekali Tuhan tidak berkata tidak baik untuk kita menjadi single atau tidak menikah, tetapi Tuhan bilang tidak baik bila kita hidup sendiri (alone).
Bila Tuhan bilang tidak baik to be a single, how about Jesus? Yesus dan Yohanes, dan Paulus adalah tokoh2 di dalam alkitab yang tidak menikah dan stay single. Sebelum Adam bertemu Hawa, ia adalah seorang pribadi yang sudah “utuh” dan sempurna karena tercatat di dalam alkitab ia tidak sibuk mencari pasangan hidup, melainkan sibuk dengan pekerjaanya untuk memelihara taman eden dan menamai semua binatang; dan ia hanya tidak menjumpai seorang penolong yang bisa menolong pekerjaanya itu (kej 1:31). Tuhan lah yang berkata bahwa “it’s not good for a man to be alone” (kej 1:18).
Oleh sebab itu, wanita tidak diciptakan Tuhan untuk membuat Adam atau laki2 menjadi utuh, karena sebelum bertemu dengan Hawa, Adam sudah menjadi manusia yang utuh.Lalu, untuk apa Tuhan mencipatakan pendamping hidup bagi manusia? Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi seorang penolong, to be a helper (kej 1:18). Bukankah kita tidak bisa melakukan segala sesuatu di dunia ini sendirian? Right guys?
So, the conclusion is:
a person can be single, but not alone
Guys, kalau begitu kapankah kita tahu bila kita siap untuk mempunyai pasangan atau “pacar”? yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkanya, karena pada saat itu diri kita adalah seorang single yang “ utuh” atau singleness.
Singleness
Singleness adalah sebuah tahapan yang harus dicapai seseorang sblm mereka menikah. Karena pernikahan harusnya terjadi antara 2 pribadi yang single (utuh). Tapi yang seringkali terjadi adalah pernikahan di antara 2 orang yang tidak utuh. Dan bila itu terjadi, hanya akan menjadi sebuah pasangan yang hanya akan mencari keutuhan pada pasanganya masing2. Bayangkan perumpamaan ini guys, terdapat 2 gelas yang berisi air yang sama2 tidak utuh. Gelas yang berisi air tersebut adalah pasangan yang tidak utuh tersebut. Salah satu pasangan berkata, “dia adalah orang yang memenuhi hidupku” atau “bersamanya hidupku sempurna” . Jika kedua gelas yang tidak utuh tersebut saling mengisi, apa yang akan terjadi? Mereka hanya akan tarik menarik air satu sama lain yanga hanya akan menyebakan hidup kedua pasangan itu kosong satu sama lain. Inilah yang menyebabkan pasangan hidup menjadi posesif atau berpikir kekanak kanakan
Jika kita sibuk mencari pasangan untuk memenuhi kekosongan dalam hidup hidup kita, hubungan itu tidak akan pernah berjalan dengan baik karena kita hanya berusaha menggantungkan keutuhan diri kita pada diri orang lain. Oleh karena itu, kita sebagai anak Tuhan harus tahu apakah basic dari sebuah relationship itu.
Matius 22: 39 “ Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu , ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”
Dituliskan di dalam ayat ini jika kita ingin mengasihi orang lain, entah siapapun itu, kita harus mengasihi diri kita terlebih dahulu. Mari kita mencoba melihat dari sudut pandang yang lain, “jika kita tidak bisa mengasihi diri kita, kita tidak akan bisa mengasihi orang lain” right guys? Maka dari itu, sebelum kita belajar untuk mengasihi orang lain, kita harus belajar untuk mengasihi sendiri. Tapi mengasihi diri sendiri bukan lah menjadi egois atau selfish, tetapi menerima diri kita sendiri secara utuh
So, bagaimanakah cara mencintai diri kita sendiri?
1.mengenal diri kita sendiri
Kita harus tahu siapa diri kita, terutama di dalam Tuhan. Do you know who you are? Jika kita tidak mengenali diri kita, kita tidak akan bisa mengasihi diri kita sendiri
2.menerima diri kita sendiri
Bisakah kita menerima diri kita sendiri? Banyak orang sulit untuk melakukanya dan bertanya2 atas segala kekuranganya, “mengapa keluargaku miskin”, “mengapa aku dilahirkan?”, “mengapa kulitku hitam”, “mengapa wajahku jelek?”. Let me tell you guys, kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah dan sempurna! Efesus 1:4 “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya”. So, mengapa kita selalu mengeluh tentang apa yang ada di dalam diri kita? Kita adalah makhluk yang sempurna di hadapan Tuhan... selain itu, kita harus selalu bersyukur karena masih banyak sekali orang yang lebih berkekurangan dan lebih tidak beruntung daripada kita.
Faktanya, pernikahan sering terjadi di antara dua orang yang tidak bisa mengasihi dirinya sendiri tetapi berusaha saling mengasihi. Hasilnya? Seperti sinetron di tv kita guys.. :D
Coba renungkan, ada atau pernahkah hubungan di dalam hidup kita yang membuat kita malah menjadi semakin kosong...? mungkin jawabanya bisa ya dan tidak. Tetapi bila itu terjadi, orang tersebut hanya berusaha mengisi kekosongan hidupnya dan mengambil dari air di hidup kita. Hidup kita malah akan semakin kosong san kering (dries us up) karena kehadiran orang tersebut.
Contohnya, ada sepasang laki2 dan perempuan tang berpacaran. Mereka selalu saling mengeluh, “kenapa sih kamu gak sms ak?”, “kenapa sih kamu gak perhatian sama aku”, “kenapa sih kamu gak seperti cowo lainya?”, “kamu gak cinta aku ya?”. Kalau 1-2 kali itu masuk akal, atau mungkin terdengar cute bagi pasangan tersebut. Tapi jika berkali2 dan setiap waktu.. ??
Listen guys, jika kita single atau utuh, kita tidak perlu perhatian dari pasangan kita karena kita adalah seorang yang utuh dan kita siap untuk mengasihi dan memberikan kasih kita pada orang lain (love is giving). Yesuslah yang harus kita teladani, karena Ia tahu persis apa tujuan hidup Nya di dunia ini (Yohanes 8:14)
It’s more important to be single first, rather than look for a married.
Atau bagi kita berarti lebih penting menjadi seorang yang “utuh” terlebih dahulu sebelum mencari pacar di dalam kehidupan kita
Apa yang terjadi bila orang yang sama2 tidak utuh menikah? Mereka tidak bahagia dalam pernikahan tersebut dan hanya menunggu waktu untuk cerai. Dan apabila air dari orang lain tidak bisa memenuhi hidup seorang suami atau istri, ia akan berusah mencari air dari orang lain yang bisa memenuhi air di dalam gelasnya. Bisa jadi ia akan mempunya lebih dari satu pasangan hidup.. How terrible!
Amsal 25:28 “orang yang tidak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya”
Kita tidak akan bisa mengendalikan diri sebelum kita menjadi seseorang yang “utuh”. Remember this guys, orang yang tidak utuh tidak bisa memberikan apa2 untuk pasanganya, karena ia sibuk mengisi kekosongan di dalam dirinya dengan mencari pasangan hidup.
Mitos keliru: menikah adalah kunci menuju kebahagiaan
Mitos ini lah yang menyebabkan orang2 muda seperti kita ini sibuk mencari pasangan hidup untuk mengisi kekosongan hidup kita. Jika kita tidak utuh, kita tidak akan bisa memperhatikan orang lain, karena kita sibuk untuk minta dikasihi
The fact is, untuk mengisi kekosongan hidup kita, yang benar2 bisa mengisinya adalah Tuhan. Only God is the answer.
Mitos ini menyebabkan orang yang sudah masuk di usia pernikahan pun diburu2 agar ia cepat menikah, padahal kita bisa mnjadi komplit tanpa kehadiran seoang wanita atau pria di dalam hidup kita. Kita akan benar bisa utuh bila kita sudah tahu apa tujuan hidup kita di dunia kita dan kita bisa menerima diri kita apa adanya. Karena kunci kebenaran itu ada di dalam Tuhan.
Jika kita menikah dalam keadaan yang sudah “single”, kita tidak akan saling mengisi kekosongan hidup, tetapi akan saling memberi pujian, menolong, menunjang, dan tidak saling menuntut satu sama lain. Dan jika suatu hari pasangan hidup kita diambil dahulu oleh Tuhan, kita masih dapat menjalani kehidupan ini karena kita tetap hidup di dalam Dia di sepanjang hidup kita. Berbahagialah bila kita menikah atau mempunyai pasangan yang single/utuh, dewasa dan hidup di dalam Yesus Kristus
“To be single should be the goal for every person”
Semoga sharing ini dapat bermanfaat buat temen2 semua..
Don't forget we are blessed to be a blessing... :)
Mempunyai pasangan atau tidak, “stay single forever guys!”
God bless us...!


Kamis, 04 Februari 2016

Kaos 3 dimensi edisi februari 2016

























Hai smuanya...aku jual kaos 3 dimensi loh..apa itu?
Kaos yg kalo pas dipakai tu menimbulkan efek seperti nyata n hidup...
Kalo difoto keren,kyk anjingnya tu nempel beneran d kaos..padahal cm gbr...

Aku jual kaos 3 dimensi...tiap bulan beda gambar...
Bhn cotton combed 30s..
Kualitas distro..ukuran s-3xl..
Buruan pesen sblm kehbsan..
Kaos 3 dimensi yg bulan lalu byk yg kehabisan loh.

 Jgn sampai km menyusul jd korban kehabisan..
:-p.

Sms atau wa 085642051150 aja ya...line ku lg eror krn lupa password..hm..

Liat2 kaos 3 dimensi di instagram hashtag #priskilaolshop44..
Happy shopping...