Pages

Translate

Sabtu, 17 Januari 2015

KETIKA SAYA MENULIS CERITA CINTA

Ketika SAYA menulis cerita cinta

by Lia
http://majalahpearl1.blogspot.in/2015/01/ketika-saya-menulis-cerita-cinta.html?m=1
Setiap kita pasti rindu untuk memiliki kisah cinta yang ‘unik’ dan ending dengan sebuah pernikahan yang bahagia. Namun gak sedikit yang mimpinya kandas di tengah jalan alias di-PHK (Putus Hubungan Kasih) sama sang pacar. Saya salah satu orang yang ngalamin kegagalan cinta tersebut.
Umur 13 tahun saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan belajar buat hidup TOTAL RADIKAL buat Tuhan. Di gereja lokal tempat saya lahir baru dan bertumbuh diajar dengan prinsip LSD (Love Sex Dating) yang kuat dan sayapun membuat komitmen: saya tidak mau PACARAN (coba-coba), saya mau courtship, bangun hubungan serius dengan 1 orang dan komitmen untuk menikah dengannya. 
 
Masa-masa ABG sayapun ‘lulus’ tanpa pacar-pacaran sekalipun godaan begitu kuat buat punya ‘pacar’. Saya begitu cinta dan tergila-gila sama Tuhan dan juga rindu melayani Dia. Saya pengen kuliah theologia, menghabiskan waktu melayani Tuhan dan menjadi misionaris. Umur 19 tahun saya ‘jatuh cinta’ dengan salah satu sahabat saya, dia begitu luarbiasa mengasihi Tuhan dan kami punya mimpi yang sama! Punya hati misi dan rindu adopsi anak. Persahabatan kami begitu indah, we shared not only laughter but also tears. Kami tidak bergaul secara ekslusif karena kami tau nilai-nilai pergaulan lawan jenis. Kami selalu pergi dalam kelompok, tidak pernah berduaan.

Suatu kali dia bilang kalo dia bermimpi saya dan dia bergandengan tangan melewati jembatan dengan menggandeng tangan seorang anak perempuan. Dia bilang saat itu saya beda banget penampilannya dengan diri saya waktu itu (pas masih 19 tahun) rambut saya panjang, saya terlihat lemah lembut (padahal aslinya pecicilan, huehehehehe) dan saya tersenyum manis sekali ke dia. Itu seperti mimpi ‘masa depan’. Dari ngobrol-ngobrol mimpi, akhirnya, kami berdua jadi ngungkapin feeling masing-masing yang selama ini kami sembunyikan dan intinya kami berdua pengen SERIUS, lebih daripada sekedar bersahabat. 


Sebenarnya saya punya janji di hadapan Tuhan buat engga bakal think about PH sebelum umur 20 tahun dan dia pun tahu tentang hal itu. Tapi karena saat itu rencana saya ingin kuliah theologia di Sebuah STT di Bandung (sampai saya uda ikut test segala ke sana) yang artinya bakalan ‘ninggalin Jakarta (plus dia juga), kami jadi terlalu emosional buat skip proses cari kehendak Tuhan buat hubungan kami. Saya berpikir, saya uda cukup kenal dia dan keluarganya dan saya sangat sayang, respect, suka sama dia. Kami punya mimpi yang sama. Dalam pelayanan pun kami saling dukung. Kalo ngomong soal Firman Tuhan juga nyambung. Apa salahnya????
Hubungan kami pun berubah sejak kami saling menyatakan perasaan masing-masing. Kami mulai ngomongin soal kapan pengen menikah, mau punya berapa anak dan membangun mimpi-mimpi kami. Meskipun secara ‘usia’ kami masih muda, jangan pikir kami ‘cinta monyet’ tanpa planning. Both of us uda tau dan ngerti tentang LSD values, kami juga melayani di gereja lokal dan menjadi pemimpin komunitas sel. Bahkan saat itu juga saya sedang mulai semester pertama saya di sebuah STT di Jakarta (planning berubah deh gak jadi pindah yah gara-gara si ehem).
Bulan demi bulan berlalu dan siapa yang sangka hubungan persahabatan yang tadinya indah, saling support en membangun berubah jadi hubungan yang gak sehat, kompromi nilai-nilai kekudusan, penuh konflik en saling melukai? Saya banyak melukai dia dengan kata-kata saya ketika dia mengecewakan saya. Kami pun sadar bahwa hubungan kami ‘gak bagus’, kami gak fokus ke Tuhan dan kompromi sama dosa. Kami gak pernah jatuh dalam free seks, kissing-pun tidak tapi JELAS ada dosa kecemaran/ketidakudusan dalam hubungan kami yang buat kami tertuduh. Dan ada banyak hal yang belum Tuhan proses dan pulihkan dalam diri kami masing-masing yang buat kami berdua sadar, kami gak siap buat hubungan ini.
Akhirnya saya memutuskan untuk berteman biasa saja sekalipun secara HATI gak bisa dipungkiri kalo saya masih sangat sangat sayang sama dia. Waktu itu saya banyak ‘breakthrough’ ketika membaca I KISSED DATING GOODBYE-nya Joshua harris, dia bilang ‘bahkan orang YANG TEPAT pun kalo di WAKTU yang GAK TEPAT bakal ruin your life(lupa kata2 spesifiknya gimana tapi intinya gitu). Kita kudu nunggu ORANG yang tepat, di SAAT yang tepat, di TEMPAT yang tepat. Kalau waktunya GAK TEPAT, itu sama kayak kita memetik en memakan buah yang masih ‘asam’, gak enak!
Kami tetap berteman namun dengan batasan-batasan yang secara pribadi kami buat. Waktu itu saya masih mengharapkan someday kami bisa bersama lagi. Susah sekali buat saya ‘melupakan’ dia dan kebersamaan kami. Saya pun bilang sama Tuhan, kalo gak sama dia, saya gak mau menikah. Cuma mau sama dia. Konyol kalo dipikir-pikir sekarang, hehehe, tapi begitulah saya. 3 tahun kemudian, dia cerita ke saya kalau dia tertarik dengan cewek lain. Waktu dengar hal itu, rasanya ‘hancur’ dunia saya tapi saya tetap bisa menyembunyikan perasaan itu. Dia tanya pendapat saya tentang cewek itu. Kebetulan saya tidak kenal dekat tapi saya tau dia cewek yang baik. Intinya saya kasih blessing kalo dia mau mulai berhubungan dengan cewek itu. Dan akhirnya dia jadian. Kami masih bersahabat cukup dekat sehingga dia masih bisa cerita progress hubungannya dengan cewek itu. Tapi jujur itu SANGAT BERAT buat saya sampai akhirnya saya bilang ke dia, “Apapun dalam hidup lo yang lo mau share, gue mau denger tapi tolong jangan cerita tentang hubungan lo sm dia.”

Selama ini dia orang yang paling nyaman untuk saya ceritakan pergumulan hidup saya khususnya tentang keluarga. Sepertinya gak ada orang
lain yang bisa ‘mengerti’ dan ‘memahami’ perasaan saya kecuali dia. Kami punya background keluarga yang mirip-mirip, keluarga yang gak harmonis. Saya masih mau jadi ‘tempat’ buat dia bisa berbagi uneg-unegnya di dalam keluarga. Saya juga enjoy berteman dengan dia. He is my bestfriend yang saya harap bisa spend life and grow together with him! Dan saya mau bener-bener mau lihat dia bahagia dan kalo memang bukan saya orangnya ya udah, saya mau release. Tapi di sisi lain, saya kecewa juga! Saya merasa dia secepat itu ‘melupakan’ saya, posisi saya tergantikan di hatinya. Padahal kalo dipikir-pikir 3 tahun bukan waktu yang ‘cepat’ juga yah ;p 


Menuliskan kisah ini tidak lagi ‘berat’ buat saya karena saya tahu ada VICTORY dan pemulihan di dalam hati dan roh saya yang Tuhan sudah kerjakan. Tapi prosesnya begitu rumit, panjang, penuh air mata dan butuh komitmen kuat buat MOVE ON. Buat release setiap hal yang saya pegang erat-erat. Buat belajar mengasihi Tuhan lebih dari impian saya bersamanya. Buat PERCAYA bahwa Tuhan akan berikan yang TERBAIK buat saya sekalipun saat itu saya KEKEUH bilang kalo saya gak mau yang lain, buat saya dia yang TERBAIK dan kalo ada banyak yang LEBIH BAIK pun dari dia, saya tetep gak mau! Huehehehehehe… konyoooool banget kalo mikir tahun-tahun itu. Saya hampir gila gara2 cinta! Tapi Tuhan bener-bener baik yah… TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya ( Mazmur 34:18 )
Masa-masa itu, saya banyak dibentuk Tuhan, disingkapkan banyak hal dalam diri saya yang belum pulih dan ‘bahaya’nya apa kalau saya jadi sama dia. Saya semakin sadar bahwa saya MASIH BELUM SIAP buat yang namanya HUBUNGAN KOMITMEN. Luka-luka dalam keluarga, ketakutan dan trauma yang saya alami butuh disembuhkan. Saya butuh deal sama Tuhan dengan hal-hal itu dulu. Tuhan bawa saya bertumbuh, bertumbuh mengenal hatiNya, mempercayai Dia dan mengasihi Dia. Saya terpikat lagi oleh kasih Tuhan yang luarbiasa, unchangeable and unconditional.
For I know the plans I have for you,” declares the LORD, “plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future. (Jer 29:11)

Saya inget malem-malem saya sering nangis, berdoa,
ask for His strength supaya saya gak jadi ‘pahit’ or kecewa dengan apa yang terjadi, minta Tuhan pulihin hati saya, bawa saya move on, ajarin saya buat PERCAYA bahwa saya bisa lewatin masa-masa itu.
Ada 1 lagu yang bener-bener berkesan banget buat saya, saya sering nyanyiin lagu ini dulu pas masa-masa brokenheart.. lagunya Doen Moen:

Lord You seem so far away
A million miles or more it feels today
And though I haven't lost my faith,
I must confess right now that it's hard for me to pray.

But I don't know what to say and I don't know where to start
But as you give the grace with all that's in my heart
I will sing
I will praise even in my darkest time through the sorrow and the pain
I will sing, I will praise
Lift my hands to honor You because Your word is true. I will sing

Lord is hard for me to see all the thought
and plan You have for me

But I will put my trust in You Lord
will meet Your guide to set me free
But I don't know what to say and
I don't know where to start
But as you give the grace
with all that's in my heart

I will sing.
I will praise even in my darkest time through the sorrow and the pain.
I will sing, I will praise
Lift my hands to honor You because Your word is true, I will sing
Ya, saya percaya bahwa Tuhan punya RENCANA INDAH buat saya sekalipun saya pernah ruined my life dengan brusaha ‘menulis cerita cinta’ saya sendiri. Saya percaya apabila ada PERTOBATAN sungguh-sungguh dan hati yang REMUK, Dia gak bakal menutup telinga. TanganNya segera memeluk dan membawa saya dalam dekapanNya.
Girls, Tuhan perlu WAKTU untuk ‘membentuk’ Hawa and in His PERFECT time, Tuhan sendiri yang membawa (mempertemukan) ‘Hawa’ dengan Adam. Percayalah, di saat YANG TEPAT, Dia yang akan mengatur dalam ‘kalender penjadwalan hubungan’mu! Sama seperti ketika Tuhan ‘mempertemukan’ saya dengan Mike (suami saya) dan menulis ‘cerita cinta’ buat saya.
All we need to do is to TRUST HIM and BE STILL!KK

BIARKAN TUHAN MENILAIMU

Symphony From Heaven
Biarkan Tuhan Menilaimu
------------------------------
-------------------------------------------------
... Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.
... Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.
... Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
... Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.
... Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.
... Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.
... Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.
... Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain.
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan.
Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang yg memiliki kejujuran hati dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.
( Mother Theresa ) ..
-------------------------------------------------------------------------------
Berusahalah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya meski hidup tak selalu baik adanya..
-------------------------------------------------------------------------------
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6:9)
... Tuhan Yesus Memberkati ...
Source: http://symphonyfromheaven.blogspot.com/2013/11/biarkan-tuhan-menilaimu.html
.... God Bless And Be With You ....

Minggu, 11 Januari 2015

Doa pada Kristus tentang PH..:-)

Mungkin beberapa ada yg nanya PH itu apa sih?yg jelas bukan pizza h*t..tp pasangan hidup alias life partner.
Pas Natal Perkantas,firman Tuhan yang disampaikan mas Gunawan Sri Haryono itu menarik..
Tidak punya anak,kita tetep hidup..
Belum punya pekerjaan,tetep hidup..
Belum punya pasangan juga masih hidup..
Kita hidup kekal karena udah mempercayakan diri dan undang Tuhan Yesus Kristus masuk dalam hati sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi..
Dan kebutuhan terbesar adalah hidup kekal itu..jadi jangan diam saja dan jangan biarkan mereka mati tapi bagikan kesaksian agar banyak jiwa kembali bertobat pada Kristus..
Gitu inti firman Nya..
Jadi daripada pusing memikirkan diri sendiri,layanilah orang lain...pikirkan keselamatan kekal orang lain..
Kadang aku tu suka kesel kok temen2ku tu sukanya galau banget karena belum punya pacar. Terus pusing mikirin aku yang masih single.padahal aku kan single happy..pernah galau tapi jarang banget..
:-p
Menurutku sih ada banyak hal lain yang bisa dipikirkan n dilakukan olehku n orang2 selain itu yaituh doain orang sakit,bersaksi,nyemangatin orang2 sedih,menolong orang miskin. hehe..
Dulu juga beberapa kali diprotes oleh teman2 cowok yang menyatakan perasaannya padaku kok nggak menerima mereka padahal udah berjuang seromantis mungkin..
Hem...udah mengampuni mereka sih..yang kadang menyebalkan karena gak paham2.
Berharap semoga pada memahami menerima atau milih seseorang itu tidak seperti memilih kucing dalam karung..harus sesuai kehendak Tuhan..
Hubungan pengantarku sm tulisan d bawah apaan?gini...kadang aku keasikan doain orang n lupa doain buat diriku...dulu pernah sih rutin doa PH trus lama banget ga doain..nih baru diingetin n mulai lagi..thx diingetin ya..
:-)

Sumber majalahpearl1.blogspot.in/2014/12/praying-for-life-partner.html?m=1
Praying for Life Partner
by Felisia Devi
Judul diatas judul menarik buat
para single atau justru judul yang
agak aneh gimana gitu?hehehe…
Menarik, karena hal ini yang
sedang dilakukan para
single,khususnya yang belum
punya aasangan hidup (PH) .
Terasa agak aneh gimana, karena
kayanya belum kepikiran deh,
takut dibilang ngebet, pasrah aja
deh ntar juga dikasih. Saya dulu
juga tipe ke-2 ,” males ah doain,
ntar klo Tuhan mau kasih ya kasih
aja” Jadi hal ini belum saya
lakukan sejak lama . Tapi setelah
saya tau dan ngerti berdoa buat
calon PH itu perlu, baru deh saya
lakukan.
Apa sih artinya berdoa untuk PH?
Gimana doanya? Apa aja yang
didoain? Saya pribadi juga sebagai
seorang single tulen, alias belum
ada calon PH, mau coba
membagikan apa yang saya
pelajari mengenai mendoakan
PH.
Memasuki umur 20an biasanya
sudah mulai banyak yang kasih
nasehat, ”dari sekarang doain
calon pasangan kamu, mau kaya
apa yang kira2 cocok sama
kamu ,ntar Tuhan bisa kasih”
Kurang lebih seperti itu ya
kalimatnya.
“ Ehm …nge list menurut mau nya
gue? Klo kaya gitu mah listnya
bisa panjang banget.hahahah”
Memang berdoa untuk PH itu
perlu, tapi jika doa hanya seperti
itu, seperti nya kurang tepat,
tanpa pengertian yang benar, jadi
kesannya cuma meminta. Suka
dibilang juga,klo mau dapet PH
itu juga bukan cuma doa,tapi
berdoa dan berusaha. Ya memang
betul tapi pengertiannya harus
benar, bukan konsep dunia. Saya
coba sedkit bahas sedikit demi
sedikit ya.
Dari pengertian doa sendiri, buat
saya berdoa bukan meminta
Tuhan lakukan sesuatu sesuai apa
mau saya doank, tapi untuk ngerti
apa sih mauNya Tuhan. Begitu
juga dengan berdoa untuk
pasangan hidup. Kita bukan
sekedar mengajukan list “ Saya
mau pria yang seperti ini itu
Tuhan” berharap Tuhan kasih dan
nanti klo PH belum dapet atau
tidak dikasih seperti list kita,
artinya Tuhan tidak mendengar
doa kita. No no..Bukan gitu, tapi
dengan berdoa kita mengerti apa
yang Tuhan mau kita lakukan,
supaya suatu hari Tuhan
pertemukan dengan pasangan
hidup, kita (saya) itu siap.
Karena doa itu yang penting
bukan merubah orang lain atau
situasi, tetapi hati kita / diri
kita yang berubah sesuai apa
yang Tuhan mau.
1Yoh 5:14
Dan kita berani menghadap Allah,
karena kita yakin Ia mengabulkan
doa kita, kalau kita minta apa saja
yang sesuai dengan kehendak-
Nya . (BIS)
1Pet 3:12
Sebab Tuhan selalu
memperhatikan orang-orang yang
menuruti kemauan-Nya, dan
Tuhan selalu mendengar doa-doa
mereka; tetapi Tuhan melawan
orang-orang yang melakukan
kejahatan." (BIS)
Tentunya kita punya list yang ok
ok banget dah tentang kriteria
calon PH yang kita mau. Takut
akan Tuhan, bertanggung jawab,
yang udah jelas visi misinya,
mapan dan lainnya, pokoknya
godly man deh atau man after
God's own heart. Tapi
pertanyaannya sekarang, apakah
jika saya mendapatkan PH seperti
list yang saya buat, saya sendiri
adalah pasangan yang pas, cocok,
sepadan dengan pria itu?
Contoh simple yang tidak usah
pake rohani. Seorang cewe
Indonesia pengen punya PH itu
bule , tapi dia-nya sendiri tidak
mempersiapkan diri untuk belajar
bahasa asing. Lah, gimana cara
berkomunikasinya bisa nyambung
atau bisa berkenalan kalau tidak
ada satu bahasa yang sama-sama
di mengerti. Si cewe Indonesia ini
cuma berharap si pria bule itu
yang bisa bahasa yang si cewe itu
mengerti (Bahasa Indonesia).
Cewe itu tidak mau berusaha atau
mempersiapkan diri untuk belajar
bahasa asing . Mungkin aja sih
ada, cuma seperti tidak ada niat
dan tidak mau usaha.
Apalagi kalau calon PH yang kita
dambakan adalah seorang Godly
man yang deket banget sama
Tuhan, udah jelas visi misi dan
panggilanNya. Tuhan pastinya kan
sayang juga sama pria ini, pasti
Tuhan akan seleksi ketat calon
istri yang cocok untuk pria ini.
Wanita yang bisa menolong pria
ini untuk bisa maksimal kerja
buat Tuhan, semakin dekat ke
tujuan Tuhan, bukan semakin
menjauhkan panggilanNya. Masa
Tuhan kasih Godly man yang udah
berakar dalam firman dengan
wanita yang saat teduhnya masih
bolong-bolong, kasian pria ini
nantinya.
Atau sebaliknya, mungkin Tuhan
belum kasih karena mungkin dari
pria-pria yang kita temui memang
belum ada pria yang sepadan
dengan kita untuk melakukan
panggilan yang Tuhan kasih.
Tuhan lebih mau kita melakukan
kehendak dan menggenapi
rencanaNya dalam hidup kita yg
sudah Tuhan tetapkan, dari pada
hanya sekedar mendapatkan PH.
Tuhan tidak mau kita dengan
sembarangan pria, apalagi yang
membuat kita semakin jauh dari
rencana dan panggilanNya.
Eph 2:10
Karena kita ini buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan pekerjaan
baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita
hidup di dalamnya.
Atau bisa juga Tuhan sedang
fokus menggarap supaya
hubungan pribadi kita denganNya
semakin kuat, berakar,intim.
Tuhan lebih pentingin supaya kita
punya hubungan denganNya
Tuhan lebih dalam, dibandingkan
hubungan dengan yang lain.
Karena hubungan kita dengan
Tuhan- lah yang penting di atas
hubungan lainnya, karena
hubungan ini yang akan dipakai
sampai kekekalan. Fokus aja
untuk proses kita menuju
keserupaan dengan Kristus.
Mungkin juga Tuhan punya alesan
lain, cari tau aja dengan banyak
tanya(doa) sama Tuhan.
Apa sih yang perlu kita doakan?
Doakanlah list-listmu ,sambil
tanya Tuhan list yang ini sesuai
kebenaran Tuhan gak ya, sesuai
yang Tuhan mau apa gak , list kita
itu hal2 yang esensi atau tidak .
Jadi kalau ketemu pria sudah ada
alert apakah pria ini sesuai list
yang sudah kita doakan dengan
maunya Tuhan atau gak .Jangan
udah jatuh cinta dulu, baru sadar
pria ini bukan yang sesuai dengan
kehendak Tuhan.
Doakan juga proses pertumbuhan
keserupaan dengan Kristus.
Sambil doain dia, jangan lupa
mendoakan dirimu sendiri untuk
mengalami proses atau perubahan
itu juga. Misalnya “Tuhan saya
berdoa calon PH saya semakin
intim dengan Engkau, yang selalu
bergantung pada Engkau dalam
menjalani kehidupan. “ Kalau
sudah kita doa buat dia, doa juga
buat diri sendiri untuk diproses
menjadi semakin bergantung
sama Tuhan. Intinya dengan kita
doain calon pasangan kita supaya
semakin serupa kristus dalam hal
tertentu, otomatis memotivasi kita
juga untuk menyiapkan hati dan
hidup kita seperti yang pasangan
yang kita doakan,seperti arti
sepadan.
Jadi berdoa untuk PH itu bukan
fokus kita jadi ke PH terus, alias
ngebet. Tapi kita belajar cari tau
apa yang Tuhan kehendaki untuk
kita lakuin sehubungan dengan
PH yang akan Tuhan kasih.
Sekalipun nanti ke depan
mungkin akan terjadi hal yang
awalnya tidak sesuai seperti
yang kita harapkan, kita tidak
kecewa dengan Tuhan . Karena
dengan kita sudah mendokannya,
kita sudah terlebih dahulu cari
tau dan mengerti maunya Tuhan
apa. Fokusnya juga tetap
Tuhan,bukan pribadi.
Bukan juga kita cuma pasif, gak
cuma nge-list dan mendokan saja.
Tapi kita mau berusaha sesuai
kehendak dan cara Tuhan. Bukan
dengan cara dunia yang sangat
bertolak belakang dengan
kebenaran. Misalnya sekarang
dunia bilang wanita itu bisa di
suruh mulai duluan aja. Padahal
pria yang seharusnya berinisiatif
duluan, bukan wanita. Intinya
untuk mendapatkan yang terbaik
dari Tuhan, kita berusaha untuk
menjadi yang terbaik dengan
fokus ke Tuhan bukan yg lain.
Saya juga doain calon PH untuk
seorang Godly man. Biar kata
orang Godly man itu sepertinya
sudah tidak mungkin ada di dunia
ini, but I’m sure Godly man itu
masih ada. Yang jadi pertanyaan
Tuhan kasih ijin tidak stock Godly
man itu untuk jadi PH saya .
Apakah saya wanita yang cocok
buat pria itu? Bukan berarti
Tuhan gak sayang sama saya, tapi
karena Tuhan juga sayang dan
perhatiin pria Godly man itu,
untuk dapet yang memang
sepadan. Klo tidak sepadan,
kasihan pria itu dapetin saya.
Tuhan mau benar-benar
mempertemukan kita dengan
yang tepat menurut
kehendakNya , waktu dan cara
Nya. Bukan mau nya kita.
Saya ada buku rekomen yang
bagus soal mendoakan calon PH,
tapi sayangnya itu buku luar yang
belum di cetak ke bahasa
Indonesia. Judul buku nya
“Praying for your future husband
(”Preparing Our Hearts”).
Lewat buku ini saya banyak
belajar , ternyata banyak banget
detail yang perlu di doakan. Baru
kali ini ketemu buku yang jelas
membahas tentang perlu nya
mendoakan calon suami. Mudah-
mudahan ada juga ntar buku
“Praying for your future wife”
ya .hahahha

Sabtu, 10 Januari 2015

Let it go

Hai tman2..ini postingan pertama tahun 2015..
Aku sempat sedih karena anggota keluargaku ada yg sakit paru-paru. Kronis..aku sempat nggak nafsu makan,baca maupun nulis..nulis buat majalah aja ketika itu beberapa udah kuselesaikan di luar kota pas liburan..
 kurang kirim 1 artikel aja bisa sampai 6 hari..biasanya 1 hari..rasanya tu males nulis tapi nggak mungkin krn tanggung jawab sbg redaksi hrs diselesaikan..
Puji Tuhan akhirnya selesai sebab deadline diundur,tmen-tmen redaksi juga pada sibuk n blum sempat kirim..baru aku dan 1 tmenku yg udah post beberapa artikel..
Bersyukur Tuhan menguatkanku dan keluargaku..sahabat2 juga menyemangati n mendoakan..thank you for praying for us.,keadaannya sudah mulai membaik,tidak d ICU tp rawat jalan..
Nih aku post dr note fb ku hati..
Terkadang hati terasa berat...
sulit menjelaskan...seringkali lelah..
malas bercerita pada orang2...
diberitahu jg tidak paham...
jadi tidak ada inspirasi buat ngejar deadline tulisan..
kadang ketulusan disalahartikan..
cm ingin doa bercerita pada Tuhan n sharing pd sahabat2 terpercaya...
meski jatuh bangun...
tapi berdoa dan berjuang...
kadang titik terang itu malah dijumpai saat ingin menyerah...
saat tidak ingin berusaha lagi...
saat melepaskan genggaman Tuhan....
namun Dia tetap setia menguatkan...
Tuhan membimbing d stiap langkah...
scr langsung maupun mlalui org2 d skitar kita...
berharap smua yg terbaik buat org2 terdekat yg tertimpa problema..
:-).thx buat support n doa2nya...
GWS n GBU..

Di bwh ini aku copas dr majalahpearl1.blogspot.in/2014/12/letting-go-of-need-to-know-why.html?m=1
Letting Go of the Need to
Know why
by Grace Suryani Halim
Pertengahan Agustus
Dua garis di testpack. Positif. Yeah!!
J akan dapat adik sebentar lagi.
Senang? Jelas. Memang sudah
direncanakan. Ternyata begitu liat
kalender, wow, bayi ini akan lahir
tepat ketika umur J 2,5 tahun. Pas
lah. Dan dia akan lahir setelah masa
ujian Uni berakhir, itu artinya, Daddy
akan ada waktu liburan 3 bulan!
Yipiee. God’s timing is always the
best! Isn’t it?
Akhir Agustus
Dua bercak darah. Something is
wrong! Check ke UGD. Urine test,
negative. Berdebat dengan suster,
yakin bahwa positif hamil. Tes
darah, positif, tapi level Hcg terlalu
rendah. Diberi obat penguat
kandungan, bedrest. Dua minggu
yang penuh dengan harap-harap
cemas dan ditutup dengan kunjungan
ke UGD lagi.
“Sorry, Ma’am. You’ve lost the
baby.”
Ada banyak peristiwa di dalam hidup
kita yang seakan membuat dunia
terasa gelap.
“Rasanya aku bukan yang terbaik
untukmu deh. Kita putus saja ya.”
“Maaf, perusahaan kami tidak
membutuhkan karyawan baru.”
“Bab 2 mu ga jelas nih isinya mau
ngomong apa. Revisi lagi dan kasih
ke saya 2 hari lagi. Yang saya mau
diperbaiki sudah dilingkari pake
bolpen merah.”
“Ris,daftar nama yang diterima
SMUN8 dah keluar. Ada nama gue
sama nama Anna, tapi gue kok ga
nemu nama loe ya??”
“Dit, pulang. Papa masuk UGD.
Stroke..”
“Hasil pemeriksaan menunjukkan
ada gumpalan. Kita belum tau itu
berbahaya atau tidak. Sebaiknya
anda cepat menjalani biopsy.”
Semua itu memunculkan banyak
pertanyaan. “Hah? Kok bisa sih??”,
“Kalau pada akhirnya harus putus
kenapa Tuhan izinkan kita
ketemu??”, “Kenapa yang lain
diterima dan hanya aku yang tidak?”,
Kenapa saya? Kenapa teman yang
bahkan nilainya jauh lebih jelek bisa
masuk dan gue kagak??”, “Kenapa
harus papa saya yang kena?”,
“Kenapa harus perusahaan saya
yang bangkrut?”, “Kenapa Bu Dosen
kayaknya sentimen banget sama
gue?”
Kenapa dan kenapa.
Dan ketika pertanyaan itu tidak
terjawab, ketika semuanya terasa
tidak masuk akal, ketika orang
bertanya kepada kita, “Kok bisa
keguguran sih??”, sedangkan itu juga
pertanyaan kita... Hati terasa pahit
dan yah kita hanya bisa mendesah,
“Kenapa Tuhan... Kenapa??? Apa
yang salah??”
Seolah-olah PASTI ada yang salah.
Seolah-olah HARUS ada yang salah.
Ada banyak tokoh Alkitab yang sama
dengan kita, punya segudang
pertanyaan mengapa. Salah satunya
adalah Yusuf. Mungkin ia bertanya,
“Mengapa ibuku harus meninggal?
Mengapa bukan ibu lain yang
meninggal?”, “Mengapa saudara-
saudaraku iri padaku? Memangnya
gue bisa milih lahir dari ibu yang
mana??”, “Mengapa saya harus
dijual?”, “Kenapa udah enak-enak di
Mesir, sekalipun jadi budak tapi
punya posisi sekarang malah jadi
tahanan?”, “Kalau memang harus
dipenjara kenapa dulu aku dibawa ke
Mesir?”, “Kenapa tak ada yang ingat
pada kebaikan yang kulakukan?”
Kita semua tentu tau akhir dari cerita
Yusuf. Dari orang tahanan dia
menjadi orang kedua di Mesir dalam
hitungan jam. Dari penjara, ia
diangkat. Tapi ketika Yusuf
menjalaninya, ia juga tidak tau. Lalu
bagaimana Yusuf melalui hari-hari
dengan segudang pertanyaan?What
did Josef do? What should we do?
1. Sadar akan penyertaan Tuhan.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf,
sehingga ia menjadi seorang yang
selalu berhasil dalam pekerjaannya;
maka tinggallah ia di rumah tuannya,
orang Mesir itu. Tetapi TUHAN
menyertai Yusuf, sehingga ia
menjadi seorang yang selalu
berhasil dalam pekerjaannya; maka
tinggallah ia
di rumah tuannya, orang Mesir itu.
(kejadian 39: 2)
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, dan
melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf
kesayangan bagi kepala penjara itu.
(Kejadian 30 :21)
Ketika Yusuf ada di perubahan
‘nasib’, dari orang bebas menjadi
budak, dan dari budak menjadi
narapidana, Alkitab mencatat sebuah
frasa yang diulang. Tetapi Tuhan
menyertai Yusuf.
Yah, dunia terasa gelap. Yah ada
segudang pertanyaan WHY yang
tidak terjawab. Tetapi TUHAN
menyertai Yusuf/Grace/Tono/ Budi/
ANDA. Yah mungkin saat ini Tuhan
belum menjawab pertanyaan
KENAPA dari kita, yah mungkin juga
Tuhan kayaknya diam saja, tapi itu
sama sekali tidak berarti bahwa
meninggalkan kita. Sebuah kalimat
sederhana tapi dengan makna yang
dalam.
Tetapi Tuhan menyertai kita.
2. Life must go on
Kadang hal terberat yang harus
dilakukan setelah dunia terasa
runtuh, adalah menjalani hidup yang
seperti semula. Kegiatan berjalan
seperti biasa, tapi kita tau, jauh di
dalam hati kita, INI BUKAN KONDISI
BIASA! Bagaimana kita bisa berjalan
seperti biasa, bekerja seperti biasa,
belajar seperti biasa kalau orang
terkasih kita terbaring di UGD? Kita
cenderung ingin bermalas-malasan
dan meratapi nasib.
Apakah yang dikerjakan Yusuf? Ia
bekerja.
Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa
Yusuf disertai TUHAN dan bahwa
TUHAN membuat berhasil segala
sesuatu yang dikerjakannya, (ay 3)
Dan kepala penjara tidak
mencampuri segala yang
dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia dan
apa yang dikerjakannya dibuat
TUHAN berhasil. (ay 23)
Yusuf tetap bekerja. Tidak hanya
bekerja seperti biasa, tapi bekerja
dengan LUAR BIASA. Kedua
‘majikannya’, Potifar dan kepala
penjara, tidak mencampuri pekerjaan
Yusuf sama sekali karena mereka
percaya kepada Yusuf dan karena
mereka MELIHAT bahwa Yusuf
disertai Tuhan dan TUHANLAH yang
membuat apa yang dikerjakan Yusuf
berhasil.
Satu hal yang kadang tidak
terpikirkan oleh kita, yaitu bahwa
Tuhan kadang mengizinkan kita
mengalami cobaan, bukan hanya
untuk kepentingan kita tapi untuk
KERAJAAN-NYA. Supaya orang
MELIHAT tangan Tuhan. Supaya
orang lain MELIHAT penyertaan dan
kuasa Tuhan. Salah satu cara orang
bisa melihat karya Tuhan adalah dari
apa yang kita lakukan, sikap apa
yang kita pilih ketika dunia terasa
gelap. Apakah kita mengomel tiada
henti, galau setiap hari, atau kita
terus menjalani hidup sekalipun
gelap dan pekat.
3. I'm only part of GOD's bigger plan
Seringkali yang membuat kita
merasa bahwa Tuhan HARUS
menjawab semua pertanyaan kita
dan kita marah ketika Tuhan punya
rencana yang berbeda, adalah
karena kita merasa bahwa KITALAH
focus dari rencana Tuhan. I’m the
center of God’s plan. Rencana Tuhan
PASTI untuk kita dan HANYA untuk
kita, Yusuf tidak. Ketika saudara-
saudara Yusuf ketakutan bahwa
Yusuf akan membalas dendam
kepada mereka, inilah jawaban
Yusuf.
Memang kamu telah mereka-
rekakan yang jahat terhadap aku,
tetapi Allah telah mereka-
rekakannya untuk kebaikan, dengan
maksud melakukan seperti yang
terjadi sekarang ini, yakni
memelihara hidup suatu bangsa
yang besar.
Kejadian 50 :20
Yusuf tidak berkata, Allah telah
mereka-rekakannya untuk
kebaikanku! Allah telah mereka-
rekannya untuk kepentinganku,
untuk anak-anakku, untuk diriku.
Tidak. Yusuf melihat bahwa dirinya
adalah bagian dari rencana Allah
untuk... memelihara HIDUP SUATU
BANGSA YANG BESAR.
Ketika kita menyadari bahwa
rencana Tuhan itu tidak hanya untuk
kita, tapi juga untuk orang-orang di
sekitar kita, bahkan untuk orang-
orang yang kita tidak kenal atau
bahkan untuk generasi sesudah kita,
kita menjadi sadar, apa yang kita
alami tidak
enak, tapi mungkin itu bisa
membawa kebaikkan bagi orang
banyak.
Kadang hal-hal yang tidak
mengenakkan terjadi bukan karena
salah siapa-siapa. Bukan salah
saya, bukan salah orang lain. Hal itu
terjadi karena Tuhan mau membawa
rencana-Nya terjadi.
I’m only a part of God’s bigger plan .
Sampai detik ini, saya juga masih
tidak tau mengapa Tuhan membawa
pulang bayi saya. Ketika orang
bertanya, “Kok bisa?”, saya juga
tidak bisa menjawab. Karena itu juga
pertanyaan saya.
Tuhan tidak memberi saya pilihan.
Ia tidak bertanya, “Boleh tidak
Kuambil bayimu?”, dan well yeah...
Ia juga memang tidak harus
bertanya. Tapi setelah itu terjadi,
Tuhan memberi saya pilihan. Mau
terus bertanya, “Kenapaaa?”,
mengurung diri, depresi, galau
meratapi, atau percaya sekalipun
saya tidak tau kenapa dan mungkin
baru akan tau setelah bertemu Dia
muka dengan muka. Dan saya
memilih yang kedua: stop bertanya
“Kenapa?”. Dan mulai bertanya, “Apa
rencana-Mu Tuhan? Apa yang harus
kulakukan?”
Sebagai penutup, saya mau berbagi
lirik dari lagu Better than I, lagu yang
menjadi soundtrack dari film Joseph
The King of Dream.
I thought I did what’s right
I thought I had the answers
I thought I chose the surest road But
that road brought me here
So I put up a fight
And told you how to help me Now
just when I have given up The truth
is coming clear
You know better than I
You know the way
I’ve let go the need to know why For
you know better than I
If this has been a test
I cannot see the reason
But maybe knowing I don’t know Is
part of getting through
I try to do what’s best And faith has
made it easy To see the best thing I
can do Is put my trust in you
page40image20832
For You know better than I You know
the way
I’ve let go the need to know why For
you know better than I
I saw one cloud and thought it was a
sky I saw a bird and thought that I
could follow
But it was you who taught that bird to
fly
If I let you reach me will you teach
me
For You know better than I You know
the way
I’ve let go the need to know why I’ll
take what answers you supply You
know better than I (lyrics By David
Campbell)