Pages

Translate

Jumat, 12 Agustus 2016

Kamis, 11 Agustus 2016

Ketika kesuksesan mjd kegagalan d mata Tuhan (warungsatekamu)

http://www.warungsatekamu.org/2016/08/ketika-kesuksesan-menjadi-kegagalan-di-mata-tuhan/

Oleh Maleakhi P. S.

Ke manapun aku pergi, aku melihat orang-orang di sekelilingku mengejar sesuatu. Beberapa belajar keras untuk mendapatkan nilai yang mereka inginkan, beberapa bekerja keras agar dapat dipromosikan, sedangkan yang lain mencari uang tambahan untuk membeli mobil dan rumah yang bagus. Meskipun hasil akhirnya berbeda, ada satu kesamaan yang mereka miliki: semua orang mengejar sesuatu. Semua orang ingin menjadi sukses.

Tapi mengapa begitu banyak orang mengejar kesuksesan? Apa definisi kesuksesan yang sejati? Adakah cara agar kita mendapatkan kepastian akan hal ini?

Begitu lama aku tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini—hingga suatu hari aku menemukan sebuah quote yang menunjukkan hubungan yang menarik antara kesuksesan dan kegagalan. Quote itu berbunyi: “Kegagalan adalah kesuksesan yang Tuhan tidak berkenan.”

Aku langsung melihat kebenaran di dalam quote tersebut. Hanya ada satu cara untuk mengukur kesuksesan—dengan standar Tuhan. Tapi seringkali bukan inilah yang kita lakukan. Malahan, kita mengukur kesuksesan menurut hal-hal fisik yang kita capai, bukan karena Tuhan yang berkenan atas kita. Kita jarang diam dan bertanya, “Apakah Tuhan berkenan atas kesuksesanku ini?”

Bayangkan skenario berikut ini: Bagaimana jika seseorang mampu hidup dengan gaya hidup yang mewah karena kekayaan yang dia dapatkan dari hasil korupsi? Atau bagaimana dengan seseorang yang menjadi CEO di sebuah perusahaan karena dia melakukan sabotase atas kompetitornya? Apakah kita akan menilai hidup mereka sukses?

Di mata dunia, mungkin ya. Tapi di mata Tuhan, “kesuksesan-kesuksesan” ini sesungguhnya adalah “kegagalan-kegagalan”.

Ketika Saul Gagal

Aku teringat akan sebuah perikop Alkitab dalam 1 Samuel 15, di mana Tuhan memerintahkan Saul untuk mengalahkan orang Amalek, dan menumpas semua yang ada di dalamnya (ay.3). Saul kemudian sukses mengalahkan mereka (ay.7), tapi berbeda dengan apa yang diperintahkan Tuhan untuk menumpas semua orang dan semua ternak, dia menangkap hidup-hidup Agag, raja orang Amalek, dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun. Dia menyelamatkan segala yang berharga (ay.8), dan dengan terang-terangan melawan perintah Tuhan.

Untuk para rakyat, Saul mungkin terlihat sukses dalam misinya, tapi di mata Tuhan, dia telah gagal dalam menjalankan misi-Nya sepenuhnya karena ketidaktaatannya. Meskipun banyak ternak yang telah dia habisi dan banyak orang Amalek yang telah dia tumpas, Tuhan sangat kecewa dengan Saul. Di ayat berikutnya, Tuhan berkata, “Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku” (ay.11).

Apakah Aku Gagal?

Setelah membaca apa yang Tuhan ucapkan kepada Saul, aku mulai merefleksikan hidupku sendiri. Jika Tuhan dapat mengatakan pernyataan yang begitu keras kepada seorang raja yang telah Dia urapi, Dia juga dapat mengatakannya kepadaku. Aku tidak dapat membayangkan perasaanku jika Tuhan mengatakan kepadaku bahwa Dia menyesal telah menjadikanku pemimpin atau memberikanku talenta-talenta.

Benar, kita mungkin memiliki tangan yang terampil, muka yang cakep, dan pembawaan yang oke, tetapi jika emosi, pikiran, dan perbuatan kita tidak murni, Tuhan takkan berkenan atas kita. Kadang, kita bahkan mungkin seperti Saul: Kita dapat melakukan pekerjaan Tuhan, tapi tidak dengan cara yang menyenangkan-Nya. Misalnya, aku dapat mengajak jemaat menyembah dan memuji Tuhan dengan begitu percaya diri, tapi motifku bisa jadi keliru. Orang lain di sekitarku mungkin berpikir aku sukses dan aku berjalan dekat bersama Allah. Tapi Dia dapat melihat apa yang telah kuperbuat, langsung ke dalam hatiku (1 Samuel 16:7).

Jadi, kesuksesan yang sejati dicapai ketika apa yang kita lakukan berkenan kepada Tuhan. Daripada menanyakan diri kita bagaimana kita dapat sukses di mata dunia, kita seharusnya menanyakan diri kita bagaimana kita dapat sukses di mata Tuhan. Bahkan jika dunia tidak mengakui apa yang kita lakukan sebagai sebuah kesuksesan, berjuanglah untuk terus menyenangkan dan taat kepada-Nya.

Tuhan berkenan atas kita ketika kita menaati dan mendengarkan Dia, seperti yang dikatakan dalam 1 Samuel 15:22 yang berbunyi, “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” Penampilan luar tidaklah berarti bagi-Nya, apa yang ada di dalam hati kitalah yang berarti bagi-Nya. Apakah kita menaati Dia hari ini? Apakah perasaan, pikiran, dan perbuatan kita murni di hadapan-Nya?

Kiranya ini menjadi doa kita hari ini, agar kita berjuang mencapai kesuksesan—di mata Tuhan


Selasa, 09 Agustus 2016

I miss my friends from Perth

I have a lot of friends from Perth.. Actually, I miss them. They are very friendly. We shared many things 4 months ago..One of my favorite friends is miss Evelin because she spreads her big smile everywhere n she shares her experiences to encourage us..I hope I can meet my friends from Perth..
Today is miss Evelin's birthday..I ask her by skype about what does she want I pray for her? I will pray for her this night.. I love praying for my friends, especially nice friends..However, I also pray for my enemies. It is hard and it makes me cry..God always strengthen me..never give up..
😃


Senin, 08 Agustus 2016

Capek tapi bahagia

Hui2..di sini aku kembali bercerita meski td capek bgt..
Oya tadi aku tugas seharian jam stgh 11 pagi sampe stgh 10 mlm..
Udah gitu event ini baru pertama kali kulakukan...susah bro...rumit gitu n capek angkat2 byk barang...mana byk bgt yg nanya, berkerumun..kurang personil..

Aku mandi jm 10 mlm...
Bersyukur bertemu tmn lama pas tgs..
sharing sejenak d tengah rutinitas...
Hehe..

Tmn lama ini adl temenku jaman dulu bgt..
Dulu d komunitas kecil yg beda sm komunitasku sih..
Dia rindu komunitas rohani..dulu pernah cerita sih di WA 1 bulan lalu..
Dulu aku jg sempat berpikir utk jd kakak PA nya..
Soalnya aku pingin pny adik PA..
Tapi udah lama ga kontak..
Pergumulan juga..
Terus dia kuundang ikut event kerjaanku..
Biasa lah aku suka broadcast2..
Dia ijin dr kerjaannya buat dtg di event ku..
Aku kan jadi konsultan..dia konsultasi..
Hbs itu dia+aku menceritakan bbrp pergumulan hidup..hihi..
Pergumulannya apa?rahasia wkwkwk..
😂 biar Tuhan n kita berdua aja yg tau..

Sebenernya pergumulanku dr sejak WA dia sampai sekarang tu masih ada d hatiku, yaitu jd kakak PA nya..
Intinya jgn lari dr apa yg udah dibebankan Tuhan di hatimu..
Kalau memang kehendak Tuhan, pasti Tuhan kasih petunjuk n hikmat..
Contohnya ya ini, kita bertemu lagi..
Kita juga janjian sharing lanjutan minggu ini..
😃😄

Oiya aku juga habis sharing2 sama tmn2ku Perkantas kmrn sabtu..
Mereka pny hati yg memikirkan PI n pemuridan...
Dan jujur pas sharing kmrn sabtu, aku itu tiba2 inget tmnku ini nih yg kutemui saat event kerjaanku tadi sore..Roh Kudus itu yg berbicara sendiri..
Ya gitu deh..
Jadi Tuhan itu pasti meyakinkan melalui berbagai hal mengenai kehendak Nya..
Intinya juga komunitas itu sangat penting buat menajamkan visi misi ke depan..
Sesungguhnya badanku capek tapi hatiku seneng ketemu temen lamaku ni..jdnya ya ga terlalu capek..
Hihi..😃
Ora et labora..

󾰀#onduty #bersyukur #ditengah #rutinitas #sharing #darihatikehati


Sabtu, 06 Agustus 2016

Man after GOD's own heart

Tdk ada yg kebetulan.
Tuhan mau melihat kemurnian hati Daud.

Man after God's own heart..
1. Kuat thd kebusukan Saul
Menerima org yg tdk baik n tdk dendam.
Ada kesempatan jatuhkan org tp ga mau.
Bertahan n mudah mengampuni.
Tuhan melatih kesabaran.org yg menyebalkan itu membuat karakter kita bertumbuh..
2. Daud memelihara kemurnian hati utk RK bs bicara
Roh Kudus berbicara di hati nurani.
Ketika kita melakukan dosa, terusik atau tdk.
3. Rendah hati blg aku mengasihimu n minta maaf walau bukan kesalahan.
Kalau kita lihat kesalahan orang, selesaikan permasalahan orang itu.
Kalau tdk tau kebenaran berita itu tdk perlu ikt campur.
4. Menghormati n mengasihi musuh
Tetap baik n tdk simpan dendam

Tdk semena2 tp rendah hati, jd berkat bg byk orang.
Reputasi hancur jika karakter hancur.

Tuhan mau bentuk karakter selama 13 thn spy ketika mimpi tjd Tuhan dipermuliakan.

 1 Samuel 24:6, 20 (KJ2000)  And he said unto his men, The LORD forbid that I should do this thing unto my master, the LORD'S anointed, to stretch forth my hand against him, seeing he is the anointed of the LORD.
And now, behold, I know well that you shall surely be king, and that the kingdom of Israel shall be established in your hand.

1 Samuel 24:6, 20 (TB)  (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
(24-21) Oleh karena itu, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.

Bgmn bs begitu?
1. Pikiran slalu diperbaharui dlm firman Tuhan.
Roma 12:2

2. Komunitas tepat
Mzm 1
Pergaulan buruk merusak kebiasaan baik.
Bertemanlah dgn smua org utk menjangkau jiwa.
Bersahabat dgn org yg membangun.
Bertemu org menyebalkan utk bentuk karakter.

3.bergaul karib dgn Kristus
Mzm 5:1-4

Mjd spt yg kita sembah
Filipi 3:10
 Philippians 3:10 (KJ2000)  That I may know him, and the power of his resurrection, and the fellowship of his sufferings, being made conformable unto his death;

Filipi 3:10 (TB)  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,


Selasa, 02 Agustus 2016

Memilih PH

Berkaitan dgn cerita ini, penting sekali untuk memulihkan luka batin sebelum menikah, bahkan sebelum pacaran..memang latar belakang bs mempengaruhi..namun hati yg disembuhkan Tuhan dr perfeksionis dll itu bisa membuat kita kuat dlm pernikahan, bahkan bisa menguatkan orang2 lain..
Bersama Kristus, luka bs berubah jadi berkat..
Tidak mudah memang, perlu proses panjang, namun berakhir indah seperti pelangi sehabis hujan..
😃

Salah Memilih Pasangan Hidup, Duka Berkepanjangan

Reni, demikian saja kita namai wanita tersebut, adalah seorang istri yang telah menikah lebih dari 10 tahun. Namun Reni mengatakan bahwa ia sudah lelah hidup bersama dengan suaminya. Ia ingin lari darinya. Mengapa Reni yang cantik itu merasakan hal demikian ? Mereka memang telah menikah lebih dari 10 tahun, namun selama 10 tahun itu ialah yang berjuang keras untuk bekerja. Suaminya yang sebenarnya sama-sama teman satu kuliah, tidak mampu menghasilkan uang. Mereka membangun usaha mandiri, akan tetapi selama ini suaminya lebih banyak “sibuk” tapi tidak menghasilkan apa-apa. Dari produksi hingga pemasaran, Reni lah yang bekerja. Sekalipun begitu, suaminya sering menggunakan uang tanpa membuat perhitungan yang baik. Kalau Reni mencoba untuk bertanya untuk apa uang yang diambil, suaminya akan marah besar. Memang suaminya pemarah. Sedikit-sedikit akan meledak. Pegawai-pegawai perusahaan merasa sangat tertekan bila suami Reni di kantor. Jadi sehari-hari Reni merasa menjadi pelampiasan kemarahan, dan merasa menjadi sapi perahan. Yang paling menyakitkan, suaminya pernah selingkuh. Dan perselingkuhan itu dilakukan dengan seorang klien mereka. Klien itu diajak oleh suaminya pergi keluar kota untuk urusan bisnis, tentu saja tanpa sepengetahuan Reni. Malangnya, Renilah yang memesankan hotel setiap kali suaminya pergi dengan klien tersebut. Kejadian perselingkuhan itu tidak hanya sekali saja. Reni memang luar biasa. Dalam kondisi seperti itu, ia tetap berusaha menghormati suaminya dan tetap belajar mengasihinya. Semua dilakukan dengan harapan suaminya akan berubah. Namun setelah berjalan lebih dari 10 tahun, suaminya tidak berubah. Dan saat-saat ini Reni merasa sangat lelah dengan kehidupan rumah tangganya. Apakah Reni menikah karena terpaksa ? Sebenarnya tidak. Reni menikah dengan pacarnya. Suaminya adalah satu-satunya pacarnya. Lalu mengapa bisa terjadi demikian? Hal tersebut karena dulu pada waktu pacaran , Reni tidak melihat secara mendalam keadaan pacarnya tersebut. Reni berasal dari keluarga kelas bawah. Orang tuanya bekerja keras untuk bisa menyekolahkannya. Sejak kecil Reni sudah bekerja keras. Sementara itu suaminya berasal dari keluarga kaya. Suaminya tidak terbiasa bekerja. Semuanya sudah disediakan. Tapi selain itu, orang tua suami Reni bukanlah pasangan yang harmonis. Ayah suami Reni seorang pemarah. Di rumah biasa bicara keras dan berteriak, baik kepada istri maupun kepada anak-anaknya. Jadi suami Reni tidak merasa dikasihi dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Caranya berkomunikasi adalah berteriak dan marah. Ketika mereka berpacaran Reni tidak melihat keadaan keluarga ini memberi pengaruh kepada suaminya. Dulu yang dilihatnya, suaminya seorang yang ganteng dan pinter. Lebih dari itu suaminya orang yang murah hati, bukan hanya kepada dirinya, tetapi juga kepada teman-teman di kampus. Mereka sering ketemu, akan tetapi Reni tidak melihat lebih dalam kehidupan pacarnya, dan tidak berpikir bahwa relasi dengan keluarga itu memberi pengaruh yang besar pada diri suaminya. Begitu mereka menikah, Reni baru menyadari bahwa suaminya ternyata orang yang tidak mampu bekerja, tidak mampu memimpin, pemarah, boros, dan selingkuh. Seandainya dulu Reni memberi perhatian lebih dalam hidup pacarnya, pastilah dia terhindar dari pernikahan yang menyedihkan seperti ini. Sebenarnya dulu, ada seorang pembimbing rohani yang meminta Reni mempertimbangkan dengan seksama pilihannya. Pembimbing itu melihat bahwa pacarnya tidak cukup dewasa. Akan tetapi karena Reni tidak merasa melihat hal itu, maka dia tidak percaya. Jadi dia nekad menikah. Sekarang dia baru mengerti betapa tepat penglihatan pembimbing itu. Agus sudah menikah sekitar 7 tahun. Hari-hari ini dia nampak murung. Setelah beberapa waktu dia bercerita mengapa dia murung. Istrinya minta rumah, dan tidak mau lagi tinggal di rumah yang mereka pakai saat ini. Sebab itu rumah milik sepupu Agus yang dipinjamkan. Istrinya tidka mau berlama-lama di rumah pinjaman. Yang menjadi masalah Agus adalah bahwa dia sekarang tidak memiliki uang, sebab uang tabungannya telah dipakainya membangun rumah. Tapi rumah itu ada di tanah mertuanya. Dulu ketika orang tua istrinya menawarkan untuk membangun rumah di halamannay, Agus sebenarnya tidak setuju, takut kalau di kemudian hari terjadi masalah. Namun istrinya memaksa. Yang penting punya rumah dulu, demikian katanya. Akan tetapi ketika rumah itu sudah akan finishing, istrinya ribut dengan kedua orang tuanya. Dan untuk itu ia tidak mau menempati rumah yang akan segera selesai itu. Padahal uang Agus sudah habis. Sekarang istrinya minta untuk membeli rumah. Agus bingung. Belum cukup uang untuk uang muka. Istrinyatidak mau tahu, bahwa dia baru saja pindah kerja dan belum cukup punya tabungan. Istrinya bilang, bahwa tugas suami menyediakan rumah bagi keluarga. Setelah menikah Agus baru mengenal kalau istrinya seorang yang bersifat memaksa dan serba ingin dilayani dan dituruti. Istrinya sulit memahami keadaan. Kalau sudah ingin, harus terlaksana. Nanti ada keingian lain, juga harus terlaksana. Sekalipun itu bertentangan dengan keinginan pertamanya. Agus sangat tertekan berelasi dengan istrinya. Bagaimana sejarah pacaran Agus ? Agus berpacaran selama 2 tahun, selama itu dia mengenal istrinya sebagai wanita yang baik. Istrinya pernah cerita bahwa ayahnya mendidik dengan keras dan sering memaksakan kehendak. Agus tidak merasa itu sesuatu yang serius dan berpengaruh kepada istrinya. Ada yang pernah mengatakan bahwa kepribadiannya sangat berbenda dengan istrinya. Dia begitu halus, sedang istrinya keras. Tapi dia tidak melihat hal itu. Dia merasa sangat mencintai pacarnya itu. Karena itu dia memutuskan untuk menikah. Setelah menikah Agus baru tahu bahwa bagaimana mertuanya memperlakukan istrinya dulu telah membentuk kepribadian istrinya. Dan sekarang ia merasakan akibatnya. PELAJARAN 1. Sebelummenikah kenali calon pasangan kita. 2. Kenali kepribadiannya secara utuh, dan terutama kenalilah sejarah keluarganya dan perkembangan hidupnya. 3. Sadari bahwa selama berpacaran mata batin sering lemah. Lebih kepada mata fisik, sehingga kepribadian yang lebih dalam seringkali tidak terlihat. 4. Penting mendengar pendapat orang-orang dewasa yang bijaksana untuk membuka mata batin kita. 5. Kesalahan memilih akan berakibat duka berkepanjangan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gunawansriharyono/salah-memilih-pasangan-hidup-duka-berkepanjangan_55100d168133118b38bc61b6


Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda

Kegagalan adl kesuksesan yg tertunda..
Aku ikut pertemuan antara penulis n pembaca kompas..
Dpt undangan sbg penulis kompas..
haha..dulu iseng2 kirim 1/ 2 x ke kompas dan ga ada yg dimuat..
Ternyata jd penulis koran itu ga mudah..
Banyak yg ditolak..ada yg ditolak puluhan kali..
Penulis2 yg ditolak itu diundang loh sm kompas..
Kompas tau kalau kegagalan adl kesuksesan yg tertunda jadi mereka menghargai n mengundang..
Kirain cm aku yg gagal..
Ternyata itu temenku penulis novel juga gagal menembus koran..
Ada penulis2 lain yg ditolak juga..ketemu kakak n adik tingkat sasing pula..
Biarin lah, gagal yg penting bahagia, selfie2..
Kita dikasih voucher diskon juga dr kompas gramedia..
😃😄 hehe..

Nih aku mencatat poin2 dari siaran TV "I am possible"
Sukses itu pilihan
Bermain n bekerja dengan hati
Yakin saya bisa saat putus asa
Cari potensi dalam diri saya

Berpikir positif
PD
Semua butuh proses

Kalahkan diri yang susah PD,percaya pasti menang sebelum bertanding
Belajar dari kegagalan
Jangan takut untuk bermimpi

Jangan kaitkan kegagalan dengan keberhargaan diri
Tuhan anggap masih layak untuk sukses

Pemenang perlu kompetensi dan berjiwa besar sehingga mau rendah hati dan mengembangkan potensi berdasarkan kritik.
Pergi dengan persiapan fisik dan mental
Jangan menyerah sebelum berakhir
Menangkan pertandingan. Buktikan layak jadi pemenang.
Kerja keras, jatuh bangun untuk akhirnya menang.
Menang berawal dr perasaan dulu sebelum akhirnya benar-benar menang.