Pages

Translate

Senin, 16 Mei 2016

Bukan cinta sejati by mas Gun

BUKAN CINTA SEJATI
Hari ini banyak orang marasa sedang menyatakan cinta . Dan merasa itu sebagai cinta sejati. Apakah cinta sejati itu? Perasaan tertarik yang tidak hilang selama puluhan tahun? Keinginan bersama selamanya? Mari kita merenungkan kebenaran hal-hal berikut ini.
PERASAAN TERTARIK BELUM TENTU CINTA SEJATI
Cinta pasti disertai perasaan, tetapi perasaan tertarik ,sekalipun sangat kuat, belum tentu cinta. Peraaan tertarik bisa berasal dari keinginan untuk diperhatikan atau keinginan untuk disayangi. Keinginan sepertiini bisa bersifat egois. Hal itu dibuktikan ketika peraaan tertarik itu ditolak, maka menjadi sakit hati atau menjadi merasa menderita. Perasaan tertarik seperti ini bila begitu kuat, sehingga tidak bisa melupakan gadis atau pria tersebut dan merasa menderita ketika tidak kesampaian, biasanya berasal dari luka batin di masa lalu. Luka batin itu berasal dari pengalaman tertolak , pengalaman kurang kasih , atau adanya penderitaan pasa masa lalu. Pengalaman itu membentuk jiwa yang menginginkan perhatian dan dikasihi. Dan ketika menginjak remaja, keinginan itu muncul dalam wujud tertarik kepada lawan jenis. Biasanya setelah jadian atau setelah menikah, hubunngan yang terjalin akan banyak masalah.
PERASAAN TERTARIK YANG TIDAK PADAM BUKAN CINTA SEJATI
Ada orang yang merasa punya cinta pertama atau punya perasaan tertarik kepada seseorang dan perasaan itu tidak bisa hilang. Bahkan ada yang sudah menikah, perasaan itu tidak hilang juga. Perasaan yang demikian bukan cinta sejati. Mengapa? Perasaan seperti itu mendatangkan penderitaan. Penderitaan bagi yang punya perasaan, sebab dia merasa bahwa apa yang dirasakan tidak kesampaian. Selain itu dia juga tidak bisa mencintai pasangan dengan sepenuhnya. Orang yang menderita yang kedua adalah pasangannya. Pasangannya tidak mendapat kasih yang penuh. Dia hanya menjadi “serep” ( pengganti ). Yang menderita yang ke tiga adalah anak-anaknya. Anak-anak berada dalam naungan orang tua yang ikatannya tidak kuat. Mereka akan menjalani pertumbuhan dalam suasana relasi yang rapuh. Denga demikian perkembangan mereka akan terganggu, dan bisa tumbuh sebagai pribadi-pribadi yang terluka. Orang yang menderita yang berikutnya adalah orang yang “dicintai” tadi. Kalau dia tidak tertarik dengan yang punya perasaan itu, dia bisa terintimidasi. Apalagi kalau dia mendengar bahwa sekian lama ada orang yang tertarik kepadanya dan menderita karena perasaan itu, dia bisa merasa bersalah. Padahal dia sama sekali tidak bersalah. Nah, kalau dia sendiri juga punya perasaan, maka itu bisa mengganggu hubungan dengan pasangannya da keluarganya. Dan bisa berbahaya kalau mereka punya ksemaptan bertemu. Dengan banyaknya penderitaan itu, maka jenis perasaan seperti ini bukan cinta sejati.
PERASAAN TERTARIK KETIKA MASIH DALAM HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN BUKAN CINTA
Ada orang sedang dalam relasi. Namun kemudian tertarik kepada orang lain. Dan dia merasa orang itu ternyata orang yang tepat baginya.Perasaan seperti itu bukanlah cinta. ( Lebih-lebih itu dilakukan orang yang berada dalam pernikahan ). Mengapa ? Ketika orang yang sedang dalam relasi lalu tertarik pada orang lain, biasanya karena orang lain itu mengisi apa yang tidak ada dalam hubungannya dengan calon pasangannya.Dengan demikian belum terbukti bahwa ketika berelasi benar, maka akan tepat. Lagi pula dengan melakukan itu, dia tidak bisa menjaga komitmennya pada calon pasangannya itu . Dan yang demikian menunjukkan pribadinya rapuh dan belum bisa mencintai. Seseorang berpisah dengan calon “pasangannya” tidak boleh ada unsur karena ketrtarikan kepada orang lain. Perpisahan benar-benar harus karena ke 2nya menemukan ketidakcocokan atau benar-benar bukan kehendak Tuhan. Baru setelah berpisah baru bisa memuliamelangkah mendoakan orang lain. Itupun tidak boleh terburu-buru. Kalau itu terjadi dalam pernikahan, jelas sekali bukan cinta sejati, malah bisa dikatakan itu perasaan yang merusak.
PERASAAN TERLUKA TERUS MENERUS BUKAN CINTA SEJATI
Seseorang merasa terluka karena calon “pasangan”nya mengkhianatinya atau orang yang nampaknya memberi harapan tiba-tiba meniggalkannya. Seketika itu merasa terluka adalah wajar, namun memendamnya menunjukkan bahwa cintanya bukanlah cinta sejati. Ketika calon pasangannya meninggalkannya sebenarnya menunjukkan bahwa calon pasangan itu bukan orang yang tepat baginya. Jelas itu bukan kehendak Tuhan baginya. Bersyukur dia meninggalkan ketika masih menjalin hubungan di tahap berpacaran, kalau sudah ada dalam pernikahan sangat menyusahkan. Jadi karena itu bukan kehendak Tuhan, maka pastilah bukan cinta sejati. Ditinggalkan calon pasangan adalah cara keras untuk menunjukkan bahwa orang itu bukan orang yang tepat untuk kita. Bukan orang yang tepat menerima cinta kita.
CINTA SEJATI
Cinta memang perlu perasaan tetapi tidak cukup hanya perasaan. Cinta sejati didasarkan pada kemampuan untukmencinta dengan tepat. Kemampuan mencintai ditunjukkan dengan keinginan untuk membahagaikan. Hal itu dinyatakan dengan memberi kemerdekaan kepadanya untuk menjawab ya atau tidak terhadap perasaan kita. Demikian juga kalau sudah menjalin relasi, memberi ruang untuk calon pasangan itu mengatakan “saya tidak bisa meneruskan denganmu”. Sekalipun tentu itu membuat tidak nyaman, tetapi kemampuan mencintai ditunjukkan dengan selalu siap dia pergi karena merasa tidak cocok. Cinta sejati ditunjukkan dengan sungguh-sungguh melibatkan Tuhan dalam proses membangun relasi. Dia mencari kehendak Tuhan dengan serius. Jadi kalau nantinya dia menjalin relasi, itu karena Tuhan yang menghendaki relasi itu. Karena nya ketika tidak jadi juga tidak akan membawa luka. Demikian juga ketika ditinggal. Sebab dengan demikian menunjukkan itu bukan kehendak Tuhan. Cinta sejati juga disertai kedewasaan rohani. Kedewasaan rohani dinyatakan dalam watak yang matang dan makin menyerupai Kristus. Watak yang dewasa tidak mudah cemburu, tidak mudah merasa disakiti, tidak memendam sakit hati lama-lama.Watak yang dewasa tidak dikuasai perasaan-perasaan. Watak yang dewasa tunduk kepada pengaturan Allah. Ketika dia merasa mencintai dan ‘ditolak” , dia tahu itu bukan baginya. Titik, ga diperpanjang lagi perasaan itu. Watak yang dewasa juga tidak akan mengalami penderitaan karena perasaan cinta apalagi membuat orang lain menderita.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gunawansriharyono/bukan-cinta-sejati_54f8634ca33311fa7d8b4882


Tidak ada komentar:

Posting Komentar