Pages

Translate

Rabu, 25 Mei 2016

Bukan calon suami yang baik by mas gun

Bukan Calon Suami Yang Baik
Perasaan tertarik yang menggebu bisa membutakan para wanita. Tidak mampu berpikir dengan jernih. Akibatnya persoalan besar baru dirasakan setelah menikah. Pada saat persoalan-persoalan itu muncul, perasaan menggelora  mereda, bahkan  hilang, malah bisa berganti dengan kebencian. Karena itu sebelum menikah harus benar-benar mau berpikir, dan kemudian berani menolak atau menghentikan relasi , apabila ternyata pria-pria tersebut ternyata bukan pria yang baik untuk menjadi suami .
Ciri-ciri pria seperti apa yang tidak bisa menjadi suami yang baik ? 
1. Pria yang mengajak berhubungan.    
Apabila pria yang menjadi pacar anda mengajak anda berhubungan badan, dia pasti bukan suami yang baik. Pria seperti ini adalah pria yang tidak mampu mengendalikan nafsunya. Kalau belum menikah saja tidak mampu mengendalikan nafsunya, maka setelah menikah dia juga tidak akan mampu mengendalikan nafsunya. ARtinya dia bisa melakukan hubungan dengna siapapun. Pria yang mengajak berhubungan sebelum menikah adalah pria yang tidak menghargai calon istrinya. Dia merendahkan calonnya, karena menganggap  calon istrinya sebagai teman tidurnya. Menganggap calon istrinya sebagai wanita murahan. Apakah pria yang menganggap anda rendah, layak menjadi suami ? kalau belum menikah saja sudah merendahkan, bagaiamana nanti setelah menikah. Selanjutnya pria yang mengajak  berhubungan calon istrinya adalah pria yang tidak mampu menjaga kekudusan pasanganya. Dia tidak menganggap kekudusan sebagai hal penting. Bagaimana dia bisa memimpin keluarga, jika tidak mampu menjaga kekudusan ? Pria yang seperti ini tidak bisa menjadi suami yang  baik.
2. Pria yang melakukan kekerasan.    
Kalau pria yang menjadi pacar anda memukul anda, putuskan saat itu juga. Tidak perlu ditunggu. Tindakah kekerasan tidak bisa ditolelir, sebab itu menunjukkan ketidakmampuan mengendalikan sifat marah dan sifat kekekerasannya. Kalau belum menikah sudah berani memukul, nanti di dalam pernikahan akan lebih lagi. Kekerasan lain yang perlu diwaspadai adalah kekerasan psikis.Pria yang senang mengungkapkan kemarahan dengan kata-kata kasar dan merendahkan sebelum menikah, akan melakukan lebih hebat lagi dalam pernikahan. Seorang pria calon suami ayng baik adalah pria yang mampu menghormati calonnya. Dia bisa jadi marah, tetapi dia tidak bermain tangan-kaki atau bermain kata kasar. Dia mengungkapkan dengan kata-kata yang baik. Dia nanti akan bertanggung jawab atas hidup istri dan anak-anaknya. Dia pelindung bagi istri dan anak-anaknya. Bagaimana calon pelindung, malah melakukan kekerasan?
3. Pria yang suka berhutang    
Jika calon anda sering berhutang kepada anda, bahkan dia sudah berhutang jutaan kepada anda dan belum mengembalikan, maka dia tidak akan menjadi suami yang baik. Pria yang baik adalah pria yang mampu mengendalikan keuangannya. Dia harus mampu menata, sebab nanti dia akan bertanggung jawab atas keuangan keluarga. Kalau sekarang sudah berhutang, bagaimana nanti ? Dia harus hidup sesuai dengan penghasilannya. Dan dia menunjukkan bahwa dia akan mampu membiaayai kehidupan keluarganya. Karena seorang wanita harus benar-benar memperhatikan, apakah calonnya akan mampu membiayai hidup keluarga? Karena itu kalau sekarang sudah sering berhutang, malah belum mengembalikan, menunjukkan dia tidak mampu bertanggung jawab dalam keuangan. Dan itu membahayakan hidup anda dan anak-anak.
4. Pria yang menutup hidupnya    
Pria yang menutup hidupnya tentu bukanlah calon suami yang baik. Relasi suami istri adalah relasi saling memberikan hidup. Keduanya bersatu sedemikian rupa sehingga tidak bisa dipisahkan. Karena itu perlu tahu seluk beluk hidupnya dan tahu keluarganya. Kepribadian seseorang dibantuk oleh pengalaman masa lalu. Tanpa mengerti masa lalunya, tidak bisa memahami kerpibadiannya, dan akibatnya menyulitkan kesatuan.    Tanpa tahu hidupnya juga tidak akan tahu apa saja yang bisa dia lalukan untuk hidup. Jangan-jangan dia tidka mampu bekerja. Jangan-jangan dia tidak mampu memimpin.  Jangan-jangan dia tidak mampu menanggung kesulitan. Sangat beresiko menikah dengan orang yang menutup hidupnya.    Lebih lagi, bagaimana kalau dia punya kisah hidup yang gelap. Sudah punya pacar atau malah sudah punya istri. Punya hutang yang menumpuk. Suka obat-obatan. Karena itu jika menikah dengan orang yang tidak diketahui kehidupannya, sangat beresiko.
5. Pria yang tidak mampu bekerja.    
Pria nanti akan  bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Secara psikologis, salah satu kebutuhan dasar wanita adalah rasa ama karena ada kecukupan finansial dari suami. Karena itu pria yang akan menjadi suami yang baik adalah yang mampu bekerja. Maka jika calon anda tidka mampu bekerja atau kalau masih kuliah tidak menunjukkan tanggung jawab untuk mencapai hasil maskimal, maka dia bukan calon suami yang baik.
6. Pria yang cengeng    
Pria yang cengeng adalah pria yang begitu menghadapi masalah, langsung lemas, tidak mampu berpikir dan tidak mampu melakukan apa-apa.  Pria seperti ini sangat beresiko untuk dijadikan calon suami. Kehidupan itu sulit, banyak tantangan. Bahkan kadang-kadang tantangannya begitu berat. Jika suami tidak tangguh, bagaimana dia menjadi penopang keluarga? Bukankah keluarga akan menderita? Jangan Berharap Perubahan Banyak wanita berpikir, nanti kalau menikah pacarnya akan berubah. Ini pikiran keliru. Setiap wanita harus siap menjalani hidup dengan pria dengan ciri yang dikenalnya saat ini. Bahkan harus siap dengan yang lebih buruk. Pernikahan tidak mengubah menjadi lebih baik, kalau sejak awal modal dasar kehidupanya tidak baik. Pernikahan membuat orang menjadi lebih baik,, jika sejak awal dia adalah orang yang bertanggung jawab atas hidupnya. Karena itu pikirkan baik-baik, apakah pria yang menjadi calon anda saat ini, benar-benar pria yang memiliki ciri-ciri hidup yang layak sebagai seorang suami? Jika tidak jangan teruskan relasi. Jangan terkecoh dengan kegantengan. Jangan terkecoh dengan penampilan. Tetapi pastikan keperibadian dan cara hidupnya. Itulah modal yang benar untuk pernikahan. 

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gunawansriharyono/bukan-calon-suami-yang-baik_57407e05537a61a00ad82f12


Tidak ada komentar:

Posting Komentar