Pages

Translate

Sabtu, 04 Oktober 2014

Mutiara bukan rumput liar..:-)

Kebanyakan orang enggan berteman dgn org2 yg tdk populer dan atau orang yg jd bhn cemoohan..Sejak kecil (SMP) aku memang suka berteman dgn orang2 yg tdk pny siapa-siapa sebagai teman. Misalnya temanku yang mengalami keterbelakangan mental sejak lahir, temanku yang depresi waktu SMP dan mandi menggunakan seragam sekolah, temanku yang pendiam dan kadang menangis, teman yang galau terus krn diputusin bbrp kali, teman yang sering tidak lulus mata kuliah, teman yang sakit parah, teman yang bertobat setelah melakukan dosa yang dianggap banyak orang itu dosa besar, teman sma yang mencoba bunuh diri bbrp kali, teman yang jarang ngobrol, teman yang miskin, teman yang tidak memiliki satu anggota tubuh, teman yang dijauhi dan dihina, teman yang sekitar 6 tahun kuliahnya belum selesai, teman yang sudah melamar kerja di berbagai tempat selama 2 tahun tapi belum dipanggil-panggil dan banyak teman lain yang mereka hanya memiliki sedikit teman atau bahkan ada juga yang hanya memilikiku sebagai sahabatnya plus tempat curhatnya.
Selama berteman dengan mereka, banyak orang yang menghina teman-temanku itu, ada yang secara langsung ada pula yang hanya berani menggosipkan or menertawakan dari belakang. Aku pun ikut digosipkan yang tidak-tidak. Beberapa orang pernah menasihatiku untuk berteman itu seharusnya dengan orang-orang yang pandai dan kaya serta bisa membalas kebaikan kita plus kita bisa belajar dari mereka, jangan sampai ketularan dengan orang-orang bodoh dan cacat itu. Berteman dengan orang-orang yang sering dihina dan cacat itu bukan berarti aku hanya berteman dengan mereka. Urusan berteman, aku berteman dengan semuanya. Urusan persahabatan itu beda lagi, selain teman-temanku yang sering diejek banyak orang itu, sahabat-sahabatku juga merupakan orang-orang yang sifatnya mirip denganku yaitu berusaha tidak memandang buluh dan suka menyemangati plus mendoakan. Aku belajar banyak dari mereka yang normal maupun dari mereka yang dianggap tidak normal.
Bukannya mau jadi sok pahlawan atau gimana-gimana dengan lebih memilih bersama orang-orang tak populer dibanding bergaul dengan orang yang kesepian. Menerapkan iman dalam Kitab Suci aja sih yaitu mengasihi sesama seperti diri sendiri, juga prinsip dasar kemanusiaan dalam PPKN. Jika kamu nggak mau dihina dan dijauhi ya jangan menghina maupun menjauhi. Sejujurnya aku juga tidak peduli apa komentar negatif orang-orang. Dulunya sih aku peduli banget dan kepikiran sampai terbawa mimpi, tapi Tuhan menyadarkanku jika kata Tuhan jauh lebih penting daripada kata orang banyak sekalipun.
Teman-teman yang supel itu tanpa kita pun mereka tetep punya banyak teman dan bergaul di berbagai mall. Sedangkan korban penghinaan itu mungkin mereka bisa makin terpuruk dengan hinaan banyak orang, merasa hidup sendiri, tambah minder, merasa tidak ada yang memahami, menangis tiap hari dan parahnya sampai bunuh diri. Orang yang tidak punya teman dan dia banyak dihina oleh orang, menurutku hidupnya udah berat dan perlu ditemani, perlu diberitahu bahwa di dunia ini masih ada orang yang mengasihinya dan menganggapnya ada, bukannya malah dihina-hina tiap hari.
Nah tentang perhatian nih aku dapet dari note Izty. Intinya, perhatian mungkin saja bisa disalah mengerti. Orang depresi anggap perhatian itu hanya pura-pura. Lawan jenis dari dunia nyata maupun dunia maya sering mengira perhatian itu wujud cinta dan memberi harapan, padahal hanya ketulusan persahabatan. Orang ga dewasa anggap itu kepo. Tapi ada juga orang yang jadi bersemangat lagi plus bersyukur saat diberi perhatian.
Kesimpulanku dari semua ini sekaligus tujuanku menulis note ini adalah
-Tuhan memandang semua orang berharga. Jadi manusia tidak punya hak sedikit pun untuk menghakimi atau menggosipkan orang lain sembarangan karena hanya Dia lah satu-satunya Hakim Yang Adil. Kalau main hakim sendiri berarti merebut haknya Tuhan.
-Penyakit mental maupun cacat fisik itu tidak menular jadi nggak perlu berlebihan menyebarkan gosip yang tidak-tidak.
-Bayangkan pelukis yang lukisannya diinjak-injak dan diludahi orang tiap hari. Pasti pelukis itu sedih. Begitu pula dengan Sang Pencipta. Jangan buat Dia sedih dengan menghina-hina ciptaan Nya. Bertobatlah. `
Untuk kalian yang suka menghina orang, bayangkan temanmu ada di tepi jurang dan hampir jatuh tapi tidak ada yang menolong malah mendorong masuk ke jurang. Kalo niatmu cm becanda, ingatlah jika semua itu dianggap serius oleh mereka. Ada org yg blg itu ksalahan sndiri ga tahan banting..Tp mnurutku mreka perlu dukungan n pnguatan dr Tuhan n org2 skitarnya..bukan malah disalah2in krn nasi dah jd bubur..bantu mreka bangkit..
Kalo kamu cm ikut menghina hanya demi pny banyak temen. Ingatlah berjalan sendirian ke arah yg benar itu jauh lebih baik daripada berjalan sama byk orang ke jalan yg salah. Mata Tuhan slalu melihat dan mengamati meski kita kadang sembunyi.
-Salah satu dari sahabatku yang sering dihina pernah curhat padaku bahwa dia tidak memerlukan banyak teman main tapi sahabat yang sejati walaupun sedikit. Seseorang yang lain pernah bercerita dia putus asa cukup lama dan hampir putus kuliah tapi ketika merasakan perhatianku menyemangatinya dia senang dan semangat lagi selesaikan studinya lalu dia janji akan semangati dan bantu orang lain yang galau dengan skripsinya. Betapa mengharukan lihat orang-orang bisa bersukacita dan bersemangat lagi serta ingin menularkan semangat itu pada orang lain lagi. Jadi inget note ku ttg semangat dan sukacita yg menular. Itu fakta loh. Jadi daripada menularkan benih dendam dan kebencian, menggerutu ga jelas dan gosipin kelemahan banyak orang, mending tularkan perhatian dan kasih yang tulus. ^_^
-Buat temen2 yang merasa sendirian: Seberapa banyak pun orang yang menghinamu, jangan pernah percaya. Kamu tetep berharga di mata Tuhan. Meski banyak manusia yang bilang mutiara itu rumput liar. Mutiara teteplah mutiara dan perkataan2 itu takkan bisa mengubah mutiara jadi rumput liar. Fakta tetaplah fakta. Tetap semangat doa dan berjuang bersama Tuhan. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar