Pages

Translate

Sabtu, 22 November 2014

gejala penyakit jantung

Sumber family guide

BANTU SHARE PADA TEMAN
JANGAN ABAIKAN, TOLONG DI BACA:
Anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang
dengan share ini.
... Ada sebuah artikel menarik mengenai
angin duduk yang dialami salah satu rekan
kerja saya yang mungkin juga bisa
memberikan masukan mengenai “Angin
Duduk” salah satu penyakit yang banyak
membawa kematian, tapi apa sebenarnya
angin duduk itu? Well ga ada salah nya kita
coba menyimak artikel berikut:
Kemarin ada seorang teman dikantor yang
meninggal di usia yang ke-31 dengan status
single. Menurut dokter-dokter yang turut
melayat, kemungkinan penyebabnya adalah
angin duduk, karena pagi harinya dia masih
masuk kantor, walaupun pada saat jam
istirahat minta ijin pulang karena kepalanya
pusing.
Kebetulan orang tersebut tidur sekamar
dengan kakak perempuannya yang juga
bekerja di kantor yang sama,dan masih
sempat terbangun karena adiknya
menanyakan minyak kayu putih sekitar
setengah 12 malam, lalu paginya waktu
dibangunkan pagi hari untuk berangkat ke
kantor, ternyata sang adik sudah meninggal
dengan posisi tidur dengan wajah sedikit
menahan rasa sakit, dan kebiruan sekitar
leher. Atas dasar itulah saya informasikan
sedikit mengenai angin duduk atau nama
kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.
Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung
Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai
30 menit, orang yang terserang angin duduk
bisa meninggal.Padahal, penderita,
sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.
Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir
berhasil mengidentifikasi istilah baru
penyakit jantung yang akrab d isebut angin
duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar
masuk angin berat, tetapi identik dengan
Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut
(SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru
Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof
DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta,
pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar
terhadap mitos yang berkembang di
masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin
hebat itu adalah penyakit yang berbahaya,
bahkan bisa menimbulkan kematian hanya
dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak
serangan pertama.
Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba
merasa nyeri dada, sebaiknya tidak
melakukan aktivitas fisik apapun termasuk
berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah
sakit yang menyediakan fasilitas penanganan
Gawat darurat jantung.
Ingat!!!. Tidak boleh lebih dari 15 menit
setelah serangan nyeri pertama. Sindrom
serangan jantung koroner akut merupakan
penemuan terbaru akhir banyak disikapi
masyarakat dengan tindakan yang salah.
Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman
air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa
meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda
sakit.
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti:
- Rasa ditekan
- Rasa diremas-remas, menjalar ke
leher,lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan
keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua
rahang gigi kanan atau kiri, bahu,serta
punggung. Lebih spesifik, ada juga yang
disertai kembung pada ulu hati seperti masuk
angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya
terletak pada penyempitan pembuluh darah
jantung (vasokonstriksi).
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
- Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis)
dalam pembuluh darah akibat konsumsi
kolesterol tinggi.
- sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah
(trombus).
- Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh
darah akibat kejang yang terus menerus.
- Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan
itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan
berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam
jantung.
Ketidak-seimbangan pasokan dengan
kebutuhan oksigen pada tubuh
mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah
medisnya disebut angina.Namun kata
Teguh,hendaknya dibedakan antara keluhan
nyeri pada sindrom serangan jantung koroner
akut (SSJKA) dengan serangan jantung
koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan
total pembuluh darah jantung karena aktivitas
fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA
angina terjadi akibat sumbatan tidak total
yang dirasakan saat istirahat.
“SSJKA ini memang mendadak.Bukan karena
capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit
lainnya. Biasanya penderita akan meninggal
paling lama lima belas menit setelah keluhan
rasa nyeri pertama kali dirasakan”.Kata
Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap
keluhan angina ini. Soalnya penderita
sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.
Solusi satu- satunya hanyalah melonggarkan
sumbatan yang terjadi, yaitu dengan
memberikan obat anti platelet (sel pembeku
darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk
mengantisipasi ketidak-seimbangan supply
oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya
nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.
Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung
Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH,
SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di
Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk
pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan
lambat menangani pasien. Untuk itu ia
menyarankan agar penderita yang sudah tahu
bahwa dirinya memiliki gangguan jantung
sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke
manapun ia pergi.
Obat antiplatelet yang paling murah dan
gampang di cari adalah aspirin. Obat ini
selain bermanfaat sebagai pertolongan
pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan
kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh
thrombosit atau platelet (sel pembeku darah)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar